Wako: Kita Harus Belajar Dari Negara Tetangga, Singapura

Pekanbaru, inforiau - Memperingati hari peduli sampah nasional tahun 2016, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru menggelar acara louncing penerapan plastik berbayar di area Car Free Day (CFD) Jalan Gajah Mada, Ahad (13/3).
Tampak hadir dalam kegiatan ini Wali Kota Pekanbaru Dr. Firdaus ST MT, Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi SS, Kepala Dinas, serta satuan kerja dilingkup Pemerintahn Kota Pekanbaru seperti camat dan lurah.
Wali Kota Dr Firdaus ST MT menyebutkan, program peduli sampah nasional ini dimaksudkan untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat, agar dapat melakukan pengelolaan sampah dengan baik, sehingga tujuan untuk menargetkan tahun 2020 Indonesia bersih dari sampah dapat tercapai.
"Maka kalau kita bandingkan bagaimana masyarakat Indonesia, dalam menyikapi terkait pengelolaan sampah dan cinta terhadap lingkungan denga negara tetangga kita Singapura," kata Wako.
Dikatakan Wako, jika bercermin dari negara tetangga tersebut, tentunya masyarakat Indonesia masih perlu banyak belajar untuk pengelolaan sampah. Bagaimana tidak, menurutnya di negara tersebut, ketika ada sampah yang berserakan dilingkungan masyarakat, maka pemerintah lah yang akan melakukan teguran kepada warga tempatan.
"Beda dengan Singapura, kalau mereka menemukan sampah di depan rumah masyarakatnya maka pemerintah Singapura akan menerapkan denda kepada masyarakatnya. Berbeda dengan kita, kalau sampah ada di depan rumah, pemerintah yang disalahkan,” jelasnya.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menciptakan lingkungan bersih itu sendiri, menurut orang nomor satu di Pekanbaru ini adalah dengan mengubah pola fikir masyarakat terlebih dahulu. Salah satunya adalah dengan menjadikan bebas sampah ini sebagai sebuah kewajiban semua elemen masyarakat.
"Ini tanggung jawab kita semua, bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja. Dengan adanya gerakan peduli sampah nasional tahun ini, kita rubah perilaku dan pola pikir serta diharapkan aparatur sipil negera untuk menjadi contoh bagi masyarakat,” ujarnya kembali.
Sementara itu Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Edwin Supradana menyebutkan sebenarnya pengelolaan sampah dapat dilalakukan melalui tiga tahapan. yaitu memilah, mengkompos, dan daur ulang. Namun hal ini kerap kali tidak diperhatikan oleh masyarakat.
"Di Pekanbaru saat ini setiap harinya kita mengangkut sekitar 1000 ton sampah. Namun itu belum semuanya terangkut oleh kita, karena sebagian masyarakat yang membuang dan mengubur. Sebenarnya ini yang ingin kami sampaikan kepada masyarakat, jika sebenarnya sampah itu juga dapat memiliki efek positif jika dikelola dengan baik," paparnya.
Diakhir acara Wako bersama dengan jajarannya juga menyempatkan diri untuk mengunjungi beberapa stand yang berada di lokasi. Diantaranya stand pustaka keliling, stand penjualan sampah, dan diakhiri dengan kegiatan foto bersama masyarakat yang hadir. Ris