Youth Movement: Pemuda Itu Berperan, Bukan Baperan

Sabtu, 12 Maret 2022 21:33:38 395
Youth Movement: Pemuda Itu Berperan, Bukan Baperan
Miftahul Huda

Inforiau - Sebuah adagium memberikan sebuah isyarat konkret kepada kita selaku pemuda bahwa “pemuda masa kini adalah pemimpin di masa yang akan datang”.

Adagium tersebut adalah pemantik bahwa pemuda haruslah menjadi pionir generasi penerus dan pelurus dari sebuah perjalanan peradaban yang ada. Karena pada sejatinya pemuda merupakan pondasi peradaban dan penerus tongkat estafet perjuangan di masa yang akan datang. Sejatinya di tangan dan pundak merekalah terpikul sebuah amanat yang besar untuk kejayaan bangsa di masa yang akan datang.

Namun nampaknya, narasi tidak seindah konteks berkehidupan kita sehari-hari, dimana pemuda-pemudi masa kini yang seharusnya dapat menjadi pelopor kebangkitan, atau mampu berperan dalam mewujudkan karya-karya peradaban.

Justru kita melihat kemerosotan moral dan akhlak yang terpampang pada pandangan mata. Mulai dari kebebasan seks, tersebarnya narkotika, Miras, jual beli idealisme dan pergerakan dikalangan mahasiswa, perjudian, penyebaran berita hoax dan lain sebagainya.

Fenomena sosial dalam berkehidupan bagi seorang pemuda seharusnya dapat membawa dampak yang positif bagi lingkungan sekitarnya dengan menumbuhkan peran-peran yang positif, bukan lagi dengan baperan atau galau yang mainstream yang tidak ada habisnya.

Karena pada sejatinya hasil dari sebuah pendidikan terakapitulasi ketika kita mampu berperan dalam menebar kebermanfaatan untuk sesama. Khoirunnas ‘anfauhum linnas sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW “Sebaik-baik manusia adalah yang banyak peran kebermanfaatannya”.

Bukankah selaku pemuda kita merindukan pergerakan Syarekat Dagang Islam 1905 M sebagai pelopor kebangkitan ekonomi bangsa, pergerakan pelajar atau mahasiswa Budi Utomo 1908 sebagai wujud gerakan kebangkitan nasional, bukankah kita merindukan sosok sentral pahlawan bangsa KH. Ahmad Dahlan sebagai pelopor kebangkitan pendidikan dan sosial serta kesejahteraan sekaligus pendiri dari Muhammadiyah pada tahun 1912.

Kita merindukan sosok pemuda layaknya Bung Hatta yang mendirikan Indische Vereeniging pada 1922, yang pada tahun 1925, organisasi ini berganti nama menjadi Perhimpunan Indonesia dan memiliki misi utama untuk mendorong gerakan kebangkitan pendidikan bangsa, kita merindukan para pemuda yang pada 28 Oktober 1928 mencetuskan sumpah pemuda untuk membangkitkan rasa nasionalisme bangsa Indonesia. Lantas pertanyaannya dimana kita dalam meletakan peran kebermanfaatan di banding mereka?.

Sudah saatnya pemuda hari ini bangkit untuk menunjukan peran-peran positif untuk menebar kebermanfaatannya untuk sesama karena pada hakikatnya pemuda adalah pondasi peradaban dan pondasi peradaban tidak akan pernah mungkin kokoh kecuali memiliki moralitas yang baik dan benar, sebagaimana yang diungkapkan Martin Luther King Jr “Intelligence plus character-that is the goal of true education”.

Saatnya kita mewujudkan tanggung jawab kebermanfaatan selaku pemuda baik dalam hal penegakan keadilan, penyerataan pendidikan dan sosial, keadilan gender, pelayanan kesehatan, kepastian hukum, partisipatif politik, kesejahteraan masyarakat, serta kemajuan dalam berkehidupan dalam berbangsa dan bernegara. Karena impact dari peran kebermanfaatan yang kita lakukan saat ini sebagai pemuda adalah untuk memajukan peradaban dalam hidup berbangsa dan bernegara.

Karena pada sejatinya suatu umat, bangsa, negara, kaum atau etnis sekalipun akan senantiasa jaya dan abadi apabila moral pemuda ada padanya. Dan sebaliknya suatu umat, bangsa, negara, kaum atau etnis sekalipun akan hancur dan binasa apabila moral pemuda sudah lenyap dari padanya. Oleh karena banyak hal yang harus diwujudkan maka pemuda hari ini harus menanamkan nilai-nilai kejujuran, kecerdasan, tanggung jawab, amanah, inisiatif, keadilan, kelugasan dan nilai-nilai karakter baik lainnya dalam dirinya sebagai bukti nyata peran kebermanfaatan yang dilakukannya untuk mewujudkan peradaban yang gemilang dan terbilang bagi bangsa dan negara.

Oleh: Miftahul Huda (Kepala Biro Hukum & Kelembagaan DEMA FASIH UIN SUSKA Riau/Ketua Umum LPRPM 2021/Direktur LSH Indonesia)

KOMENTAR