Ada Lubang Ozon Terbesar di Antartika, Ini Tanggapan Ilmuwan

Jumat, 21 Oktober 2022 23:17:19 1368
Ada Lubang Ozon Terbesar di Antartika, Ini Tanggapan Ilmuwan

Inforiau - Lubang ozon berukuran 26,4 juta kilometer persegi di Antarktika yang tumbuh selama tiga tahun terakhir tidak membuat para ahli khawatir pasalnya itu masih dianggap lebih kecil dari tren pertumbuhan ozon secara keseluruhan.

"Semua data mengatakan bahwa ozon sedang dalam perbaikan," kata Paul Newman, kepala ilmuwan Bumi NASA Goddard Space Flight Center, seperti
Lapisan ozon sendiri terdiri dari tiga atom oksigen dan membentuk sebagian kecil atmosfer kita. Meski hanya sebagian kecil, lapisan ozon memiliki dampak besar pada Bumi.

Lapisan seperti selimut yang membentang di seluruh Bumi menyerap radiasi ultraviolet (UV) dari Matahari yang berbahaya untuk melindungi kehidupan Bumi.

Ozon terbentuk di stratosfer, sekitar 14,5 hingga 29 kilometer di atas permukaan bumi. Lapisan ini terbentuk ketika radiasi UV membelah molekul oksigen biasa, yang terbuat dari dua atom oksigen (O2); dua atom oksigen yang mengambang bebas kemudian masing-masing berikatan dengan satu molekul oksigen, membentuk molekul yang terbuat dari tiga atom oksigen.

Para ilmuwan pertama kali menemukan lapisan ozon yang menipis di atas Antarktika pada awal 1980-an. Meskipun ozon dibuat dan dihancurkan secara alami di stratosfer, polusi yang disebabkan manusia menghancurkan ozon lebih cepat daripada yang dapat terbentuk.

Secara khusus, industri yang menggunakan klorin atau bromin seperti pendingin dan penyejuk udara merusak ozon pada tingkat yang sangat tinggi.

Molekul klorin di stratosfer bereaksi dengan ozon untuk membuat satu molekul klorin monoksida (terdiri dari atom klorin dan atom oksigen) dan satu molekul O2.

Kemudian molekul klorin monoksida terurai, membebaskan atom klorin tersebut untuk bereaksi dengan lebih banyak ozon.

Satu atom klorin dapat menghancurkan 100 ribu molekul ozon sebelum molekul klorin tersebut berhasil dikeluarkan dari atmosfer.

Zat seperti klorofluorokarbon (CFC) yang digunakan dalam pendingin dan penyejuk udara tinggal di atmosfer untuk waktu yang lama hingga lebih dari 6 bulan. Artinya, klorin dan bahan kimia lain dari zat ini dapat mendatangkan malapetaka pada lapisan ozon.

Lubang ozon pertama kali diamati pada awal 1980-an dan mencapai lubang terbesarnya pada 2006. Lubang ozon pada tahun ini, yang mencapai puncaknya pada 5 Oktober, adalah yang terbesar tercatat sejak 2015.

Meski demikian, para ilmuwan tidak terlalu khawatir.

"Tren keseluruhan adalah perbaikan. Ini sedikit lebih buruk tahun ini karena suhunya sedikit lebih dingin tahun ini," kata Newman, seperti dikutip AP News.

Stratosfer yang dingin adalah bahan kimia seperti klorin yang dibutuhkan untuk memecah ozon. Selama musim dingin Antarktika, stratosfer menjadi cukup dingin untuk membentuk awan. Kristal es yang membentuk awan menjadi tempat klorin bereaksi dengan ozon.

Saat musim semi mendekat pada September, sinar UV Matahari memicu reaksi serupa. Namun begitu musim panas tiba, stratosfer cukup menghangat untuk menguapkan awan, menghilangkan permukaan tempat berlangsungnya reaksi kimia perusak ozon.

KOMENTAR