Adat di Bumi Melayu Patuh dan Tunduk Pada LAM

Jumat, 13 Oktober 2017 09:53:18 1170
Adat di Bumi Melayu Patuh dan Tunduk Pada LAM
Credit Foto : Ismail Hendriansyah . Peserta Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub I) Lembaga Adat Melayu Riau Kota Pekanbaru di Balai Adat Melayu Riau Jalan Diponegoro Pekanbaru, Kamis (12/10/17).
Pekanbaru, Inforiau.co - Lembaga Adat Melayu (LAM) harus mewaspadai tentang hal yang di khawatirkan dianggap merusak khasanah budaya nusantara yang terutama harus diingat di Riau budaya Melayu adalah sebagai payung adat. Karena itu semua adat apapun yang ada di bumi Melayu harus patuh dan tunduk di bawah payung negeri LAM. 
 
Hal ini di sampaikan asisten 1 , Drs. H. Aswan M.Si, pada saat  menghadiri acara pembukaan musyawarah daerah luar biasa (Musdalub I) Lembaga Adat Melayu Riau Kota Pekanbaru. Musdalub I di laksanakan di Balai Adat Melayu Riau Jalan Diponegoro Pekanbaru, Kamis (12/10/17).
 
"Bukan kita tidak mendukung tetapi kita harus bisa mewaspadai supaya semua adat apapun yang ada bumi Melayu ini, patuh dan tunduk di bawah payung negeri  LAM," ujarnya. 
 
Selanjutnya dia juga menyampaikan bahwa LAM adalah salah satu penggerak modal utama dan pondasi dalam membangun Kota Pekanbaru. Untuk menjaga menjaga Pekanbaru ini sebagai kota yang kondusif, kota yang aman, nyaman, tentram, asri, dan damai agar investor tidak takut datang ke Kota Pekanbaru. 
 
"LAM ini adalah salah satu modal utama kita, potensi masyarakat Pekanbaru, karena Pekanbaru ini tidak punya sumber daya alam seperti Siak, Bengkalis, Pelalawan, Kampar dan sebagainya. Kita tidak mempunyai sumber daya alam, kita membangun Pekanbaru ini tiga pilarnya saja yaitu jasa, perdagangan, dan industri. Kita tidak punya kebun, tambang, kebun karet, kebun sawit," tambahnya. 
 
Asisten 1 juga berharap agar terjalin komunikasi yang harmonis di antara Pemerintah Kota Pekanbaru dengan LAM. 
 
"Jika ada mungkin perbedaan-perbedaan pendapat, pandangan mestinya kita komunikasi melalui lembaga adat ini tidak mengambil jalannya masing-masing, kemudian kata orang Melayu biarlah pecah di dalam daripada pecah diluar, kalau sudah pecah di luar ini banyak masalah dan itu merugikan kita semua. Jadi antara pemerintah kota dengan LAM mungkin salah diantara selama ini mukin belum lah terjalin komunikasi yang baik dan harmonis", tutupnya. Mg2
 
editor : asa

KOMENTAR