Akibat Kecelakaan, Ruli Terancam Lumpuh

Senin, 21 November 2016 14:42:36 600
Akibat Kecelakaan, Ruli Terancam Lumpuh
Ruli Syafitriani

Tembilahan, inforiau - Semua manusia pasti tidak mau memilih yang namanya musibah bila akan menerpa. Namun apa daya, akibat tabrakan, seorang gadis kecil di Kota Tembilahan, Inhil terancam lumpuh dan tidak bisa melanjutkan sekolah.

Gadis kecil bernama Ruli Syafitriani, buah hati dari pasangan Ferryandi (32) dan Sufiyati (32) yang beralamat Pangeran Hidayat Parit 13 Lorong Kalimantan Tembilahan.

Anak keduanya dari 3 beradik tersebut yang bernama Ruli Syafitriani (7) kini hanya bisa berbaring setelah musibah kecelakaan ditabrak oleh pengendara motor pada (31/5/2016) lalu.

Akibat dari kecelakaan tersebut, anak yang masih duduk di kelas 1 Sekolah Dasar Negeri (SDN) 08 Jalan Bunga II Tembilahan ini kini mengalami patah tulang di bagian paha. Dan tidak pernah lagi ke sekolah semenjak kejadian yang menimpa itu.

Semenjak kejadian, kata Ferryandi menjelaskan kepada media, Ruli sempat diberikan perawatan di Rumah Sakit Pekanbaru. Dinyatakan pula bahwa akhir tahun 2016 ini Ruli bisa berjalan secara normal, akan tetapi harus dilakukan pemeriksaan dan pengobatan secara rutin.

"Akhir tahun ini menurut penjelasan dokter di Pekanbaru, Ruli bisa berjalan dengan normal apabila pengobatan terus dilakukan," jelas Fery, Jum'at (18/11/2016).

Sepertinya harapan Ruli untuk kembali bisa berjalan di akhir tahun 2016 ini akan sia-sia apabila mengikuti saran medis, sebab orang tua Ruli tidak bisa berbuat banyak kepada saran pengobatan tersebut. Keluarga yang keterbatasan ekonomi ini menjelaskan bahwa keadaannya sekarang sangat memperihatinkan.

"Saya tidak bisa berbuat banyak. Seharusnya, kata dokter yang memeriksa waktu di ronsen di RSUD PR beberapa hari yang lalu, Ruli dalam waktu dekat ini harus di bawa ke Pekanbaru untuk di beri pengobatan karena kondisi luka bernanah. Tapi karena kondisi ekonomi saya sekarang begini, ya saya hanya bisa pasrah dan menerima keadaan," kata orang tua Ruli.

Fery menjelaskan, ketakutannya untuk membawa Ruli ke Pekanbaru mengingat biaya yang akan dikeluarkan terlalu besar, sementara ia sudah tidak memiliki apa-apa dan pekerjaan juga tidak ada.

"Saya betul-betul tidak ada harta lagi, terakhir amper rumah (meteran listrik, red) yang saya jual untuk biaya, dan sekarang tidak ada lagi," tukasnya.

"Kalau untuk perawatan kemarin itu ada bantuan dari yang menabrak sebesar Rp. 3.000.000 dan ditambah lagi bantuan dari Asuransi Jasa Raharja, tapi itu betul-betul pas," katanya.

Dengan melihat kondisi anak perempuan yang masih kecil itu, orang tua Ruli berharap ada uluran tangan dari masyarakat sehingga harapan anaknya untuk kembali bisa berjalan secara normal bisa terwujudkan.

"Kepada siapa lagi kami mau mengadu, kami hanya bisa berdoa semoga ada yang bisa membantu biaya perobatan anak saya," harapnya.

Untuk diketahui, kata Fery, Ruli memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) akan tetapi, katanya lagi, pihak Rumah Sakit tidak bisa menerima karena ada asuransi yang bertanggungjawab. Saf

KOMENTAR