Banyak Sekolah Dilanda Banjir tak Miliki Buku
Kamis, 03 Maret 2016 09:33:08 1131

Nila Mestika Kepala Sekolah SD 025 Tambang
Kampar, inforiau.co - Pasca banjir di Kabupaten Kampar menimbulkan persoalan baru, terutama di bidang pendidikan yang terhambat dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Akibat dari banjir tersebut hampir seluruh guru dan siswa belajar ala kadarnya. Hal ini disampaikan oleh salah seorang Kepala Sekolah SD 025 di Kecamatan Tambang, Nila Mestika SPd MPd, kepada inforiau, Rabu (2/3/16). Ia mengatakan bahwa akibat banjir sekolah ini hanya melakukan proses belajar mengajar seadanya, karena seluruh fasilitas sekolah hancur total dan tidak bisa digunakan lagi. "Sekarang sekolah kami tidak memiliki buku baik untuk guru apalagi murid, biasanya buku untuk murid itu satu orang satu buku, terapi saat ini satu buku untuk satu kelas, dan itupun foto copy dari buku sekolah lain," jelasnya. Yang sangat mengkhawatirkan lagi murid sebentar lagi akan melaksanakan ujian nasional (UN) bagi anak kelas enam, sedangkan lainnya akan mengikuti ujian semester (US), maka dari itu sebagai penunjang pendidikan tentu hanya buku yang sangat di perlukan oleh murid. Atas kondisi tersebut, Nila Mestika SPd MPd, selaku kepala sekolah sudah menyurati kepada dinas terkait, dan memberikan laporan melalui UPTD Disdikbud Kecamatan Tambang. Namun sayangnya sampai sekarang kondisi sekolah masih seperti itu, ketakutan kepsek ini tentunya beralasan bahwa waktu UN dan ujian semester sudah di depan mata. "Saya berharap kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Kampar dan provinsi secepatnya mencari solusi terbaik atas persoalan ini, supaya anak didik tidak terlantar karena kalender pendidikan seperti nya terus berjalan," tambah Nila. Sementara itu di tempat terpisah, menanggapi tentang apa yang dikatakan oleh Kepsek SD 025 ini, Ka UPTD Disdikbud Tambang, Alfian SSi MSi, kepada inforiau menyebutkan, kalau laporan sudah mereka sampaikan kepada dinas pendidikan melalui laporan khusus. "Itupun di saat rapat koordinasi dengan SKPD di Bangkinang beberapa waktu lalu, salah satu yang dibahas memang masalah buku dan sarana prasarana yang rusak ataupun hanyut terkena banjir," ungkapnya. Maka dari itu Alfian meminta kepada sekolah yang dinilai parah dampak banjir hendaknya bersabar dulu, dan antisipasi sebaik mungkin. Dari informasi yang di dapatkan inforiau, memang di Kabupaten Kampar sendiri sangat banyak sekolah yang menjadi korban keganasan musibah banjir beberapa waktu lalu. Namun sampai sekarang belum ada perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten Kampar, sedangkan untuk Kecamatan Tambang sendiri ada 9 sekolah yang rusak parah akibat banjir tersebut. HEN