Berikut Sektor Investasi Andalan Riau yang Tidak Terdampak Pandemi

Senin, 14 Februari 2022 15:22:02
Berikut Sektor Investasi Andalan Riau yang Tidak Terdampak Pandemi
Ilustrasi/Net

Pekanbaru - Ada 4 sektor investasi di Riau yang menjadi andalan dan tidak terdampak saat pandemi Covid-19.

Info sebelumnya target investasi di Provinsi Riau pada tahun 2022 ini ‎mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Pada tahun 2022 ini investasi di Riau ditargetkan mencapai Rp 65 triliun. Sedangkan tahun 2021 target investasi di Riau sebesar Rp 49 triliun.

"Ada kenaikan lebih kurang 30 persen," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Riau, Helmi D, Senin (14/2)

Pihaknya optimis dengan kerjasama semua pihak dan kerja maksimal semua jajaranya, target investasi yang ditetapkan oleh pemerintah pusat tersebut ‎bisa dicapai.

"Dengan kerja keras insyallah target tersebut bisa kita capai, kita akan berusaha untuk mencapai target itu," ujarnya.

Helmi mengungkapkan, jika melihat potensi yang ada saat ini, pihaknya yakin target tersebut bisa dicapai. Sebab di Riau memiliki potensi yang tidak begitu berdampak dengan Pandemi Covid-19.

"Potensi perekonomian dan investasi yang diandalkan di Riau itukan ada di sektor perkebunan, perindustrian,‎ pertanian dan perhubungan, itu kan tidak terganggu dengan ada Covid-19. Seperti sawit misalnya kan tidak terganggu dengan adanya Covid-19 ini," ungkapnya.

Berdasarkan data dari DPM PTSP Riau, pada tahun 2021 lalu realisasi investasi di Riau mencapai Rp 53,05 triliun. Jauh melampui target yang ditetapkan yakni sebesar Rp 49,1 triliun atau 108,05 persen.

Investasi paling tinggi di Riau masih diduduki Kabupatan Pelalawan dengan total nilai investasi sebesar Rp 14,38 trilun. Kedua adalah Kota Dumai sebesar Rp. 10,15 triliun, Kampar Rp 7,91 trilun, Bengkalis Rp 5,76 triliun.

Kemudian Kabupaten Siak Rp 4,63 triliun, Pekanbaru Rp 4,10 trilun, Rohul, 1,99 triliun, Inhil Rp 1,88 triliun, Inhu Rp 1,3 triliun, Kuansing Rp 628 miliar, Rohil Rp 269 miliar. Sdangkan investasi paling rendah adalah Kabupaten Kepulauan Meranti sebesar Rp 11 miliar. (Nul)

KOMENTAR