Bukan PMK, Puluhan Kerbau di Kampar Mati Mendadak

Senin, 26 September 2022 06:02:47 344
Bukan PMK, Puluhan Kerbau di Kampar Mati Mendadak
Peninjauan kerbau yang mati mendadak

Inforiau - Hewan ternak kerbau masyarakat Desa Kuapan, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, beberapa hari terakhir mati mendadak, dan itu membuat warga Desa Kuapan sangat resah.

Kapolsek Tambang, Iptu Mardani Tohenes saat menerima laporan dari warga tersebut langsung turun kelapangan bersama Dinas Perkebunan dan Pertenakan Kabupaten Kampar, juga dokter hewan yang bertugas di Kecamatan Tambang dan Kampa, serta Kepala Desa Kuapan dan pemilik hewan ternak kerbau, Ahad (25/09).

"Berdasarkan laporan dari masyarakat pemilik hewan ternak kerbau ini, awalnya pada hari Minggu tanggal 18 September itu yang mati 5 kerbau, kemudian berlanjut hingga hari ini berjumlah 35 ekor,"kata Kapolsek saat diwawancarai.

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Pertenakan Kampar melalui Sekretaris Dinas, Idrus, SP mengaku setalah mendapatkan informasi dari petugas lapangan bahwa di Desa Kuapan banyak hewan ternak kerbau mati mendadak, sehingga pihaknya langsung turun ke lapangan dan melakukan penanganan awal.

"Kami langsung turun ke sini untuk menengok kondisi yang ada sekarang, memang betul setelah kami sampai di sini kami jumpa dengan anggotanya yang sudah standby di sini, dan bahwa kerbau itu sudah banyak yang mati. Jadi, untuk mengantisipasi itu, sementara waktu kami mendata sekarang,"ujarnya.

Lanjut dia menghimbau kepada peternak yang kerbaunya masih hidup dan berkeliaran untuk segera ditangkap, sebab besok pagi (hari ini) akan diarahkan untuk diobati segera.

"Kami suruh masyarakat untuk menangkap seluruh kerbau yang ada sekarang, yang ada lepas liar itu, besok pagi kami akan mengarahkan dokter hewan yang ada di Dinas Peternakan ke sini untuk mengobati," tutur dia.

Kemudian sambungnya lagi, pada kasus ini untuk ganti rugi dari pemerintah, baik itu Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten belum ada. "Kalau kerugian, memang dari pemerintah tidak ada ganti rugi,"sebutnya.

Kemudian, terkait penjelasan diagnosis penyakit hewan ternak kerbau mati mendadak ini kata dia adalah Septicaemia Epizootica (SE)

, yang mana sebut dokter hewan yang bertugas pada saat itu, Drh. Dedy Ryan, dari segi penyakitnya memang sama-sama virus, namun kalau di SSI, safety kimia episode 3 I penyebabnya dari virus dan bakteri, kalau PMK penyebabnya juga virus Corona penyakit mulut dan kuku.

"Untuk penyebaran dan tingkat kematiannya lebih parah, karena untuk penyebarannya sangat-sangat cepat dan tingkat kematiannya juga sangat tinggi dibandingkan dengan PMK, kalau PMK tingkat kematian itu 5% tingkat kesembuhan itu bisa mencapai 95%,"terangnya.

Dia menjelaskan, Puskesmas Kampar juga telah melakukan pengobatan peninjauan lokasi, dan melakukan pengobatan pada hewan-hewan yang belum terpapar.

"Jadi, yang masih sehat itu kita lakukan isolasi, terus baru kita lakukan pengobatan nanti. Jadi untuk ke depan sebenarnya ini kita observasi selama 2 minggu, setelah di observasi selama 2 minggu, kalau memang masih aman dan masih sehat, itu baru kita lakukan vaksinasi,"tutupnya.

Sementara itu Kepala Desa Kuapan, Limasnur berharap kepada seluruh masyarakat Desa Kuapan dapat bekerja sama dengan Dinas Perkebunan dan Perternakan Kabupaten Kampar dan petugas lapangan.

"Ternak- ternak masyarakat yang masih hidup, dikandangkan dulu dan ditangkap serta diisolasi dulu sementara. Supaya mempermudah Dinas Perkebunan dan Pertenakan Kabupaten Kampar, sebab besok pagi (hari ini) mereka mengerahkan dokter hewan ke lapangan," ujar Limasnur.

Untuk diketahui Septicaemia Epizootica ini, tanda-tanda penyakit pada hewan, deman, mengeluarkan cairan melewati hidung juga pernapasan ngorok.*

KOMENTAR