Dalam Sengkarut, PSPS Riau di Ujung Tanduk

Kamis, 29 September 2022 23:03:35 477
Dalam Sengkarut, PSPS Riau di Ujung Tanduk
Suporter PSPS Riau, Curva Nord

Inforiau - Manajemen PSPS Riau akhirnya mengambil keputusan untuk mengosentrasikan pertandingan-pertandingan PSPS Riau di Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Hal tersebut sebagaimana dimuat dalam akun instagram PSPS Riau, Kamis (29/9).

Juga dijelaskan bahwa sebesar 25 persen saham PSPS Riau dilepas pada salah seorang putra daerah Deli Serdang, H Mufrizal. Namun demikian, Norizam Tukiman selaku Presiden PSPS Riau masih menjadi pemegang saham mayoritas.

"Alhamdulillah, Bang Rizal (H. T Mufrizal) bersedia mengembil saham PSPS sebesar 25 persen. Hal ini merupakan bentuk kepedulian saya kepada PSPS Riau dan ingin tetap membesarkan tim ini," kata Norizam Tukiman.

Sementara itu H. T Mufrizal menyebutkan dirinya dan Norizam Tukiman telah sepakat mengosentrasikan pertandingan-pertandingan PSPS Riau di Deli Serdang."Ini dilakukan juga untuk memajukan pesepakbolaan Deli Serdang di Indonesia. Dan berapa lamanya, kita akan berkonsultasi lagi dengan Presiden PSPS Riau," sebut T Mufrizal.

Pemindahan homebase ke Deli Serdang tersebut mendapat kecaman keras dari supoter PSPS, Curva Nord. Dolly San David selaku koordinator menyebutkan bahwa pemindahan ini justru pengkhianatan terhadap para pendahulu tim, para pemain yang pernah berjuang untuk PSPS dan tentunya kepada masyarakat Riau dalam hal ini suporter.

"Dulu ketika owner lama tim PSPS ingin menjual PSPS ada 4 calon pembeli, tiga di antaranya gagal karena tidak bisa berjanji untuk tidak berganti home base dan nama. Norizam justru yang menyanggupi hal itu, tapi liat sendiri apa yang dia lakukan sekarang? Jelas-jelas ini adalah pengkhianatan," kata Dolly pada Inforiau, Kamis (29/9).

Terkait penjualan saham 25 persen, Dolly menilai harusnya ada komunikasi dengan pemilik saham yang lainnya. Bukan hanya kehendak dari Norizam selaku pemilik saham mayoritas.

"Tim ini kan ada 3 orang yang memiliki saham didalamnya, ada bang Ari Nugroho dan bang Irvan Herman juga, yah komunikasi dulu dong seharusnya, duduk mufakat, kita tahu Norizam pemilik saham mayoritas, tapi karena ini perusahaan, tentunya semua pemilik harus bersepakat, bukan maunya Norizam aja. Lagian kalau mau dijual, utamakan dijual ke putra daerah Riau," tutur Dolly.

"Dengan adanya Norizam dan ketidakbecusannya mengelola Tim PSPS Riau, seharusnya membuka mata kita semua, bahwa kita harus bersatu, bersama-sama bergotong-royong membangun tim ini, cukup satu Norizam, jangan ada lagi zam-zam lainnya setelah ini," ujarnya lagi.

Pada sisi lain, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Riau, Boby Rahmat, mengatakan, pihaknya belum mendapatkan kejelasan dari manajemen PSPS Riau untuk kelanjutan menggunakan Stadion Utama Riau. Bahkan manajemen PSPS Ria, sebut dia belum membayar retribusi dua kali pertandingan kandang di Stadion Utama.

“Kami belum menerima informasi dari manajemen PSPS Riau terkait dengan pemindahan pertandingan mereka di kandang Deli Serdang. Kami hanya membaca dari LIB kalau PSPS pindah ke Stadion Baharoeddin,” ujar Kadispora Riau, Boby Rahmat, Kamis (29/9).

“Memang PSPS belum membayar retribusi pemakaian stadion utama, mulai dari bulan Agustus dan September, bulan sebelumnya sudah. Termasuk retribusi pertandingan kandang juga belum dibayar, lebih kurang Rp200 juta,” tambah Boby.

Dijelaskan Boby, saat pertemuan dengan manajemen PSPS Riau pasca pengrusakan stadion, manajemen meminta agar ada keringanan retribusi karena pertandingan tanpa penonton. Namun pihaknya belum bisa memenuhi permintaan manajemen PSPS Riau, karena gubernur telah memberikan keringanan retribusi.

“Retribusi bagi PSPS Riau sudah diberikan keringanan, yang awalnya Rp100 juta diberikan keringanan oleh pak gubernur Rp75 juta untuk sekali pertandingan. Mereka minta keringanan, tapi belum bisa kami berikan. Belum lagi latihan perhati mereka yang harus dibayarkan,” kata Boby.

“Kami juga sudah memberikan tenggat waktu kepada manajemen PSPS Riau agar pembayaran retribusi dibayarkan sebelum tanggal 1 Oktober, atau sebelum pertandingan melawan Karo United. Tapi ternyata mereka pindah ke kandangnya PSDS Deli Serdang, tanpa pemberitahuan,” tegas Boby.

Anjloknya prestasi PSPS Riau saat ini juga menjadi keprihatinan pimpinan DPRD Riau, Syafaruddin Poti. Politisi PDI Perjuangan ini berharap PSPS kembali dikelola oleh orang yang paham dengan sejarah dan keterikatan emosional dengan Riau.

"Melihat posisi PSPS di dasar klasemen liga 2 saat ini, sungguh miris dengan kemungkinan turun kasta ke liga 3 musim depan," kata Poti.

Pemindahaan home base ke Deli Serdang, sambung dia, bukan lah solusi, itu hanya memisahkan PSPS dengan Riau dan tentunya para suporter.

"Ibarat kata pepatah, buruk muka cermin dibelah, bukannya meningkatkan prestasi, malah memindahkan home base agar tidak berhadapan dengan suporter yang sedang kecewa," tuturnya.

Hal senada juga disampaikan pemerhati sepakbola Riau yang juga mantan pelatih PSPS, Raja Faisal Febrinaldi. Kata dia, pada tahun 2019 lalu semua pihak telah mati-matian berjuang mempertahankan PSPS tetap bertahan di Liga 2. Namun dengan hasil pertandingan beberapa laga terakhir, sangat mengecewakan.

"Makin hari makin bobrok. Ini berawal dari manajemennya bermasalah, lalu pada rekrutmen pemain, sehingga berdampak pada prestasi yang buruk. Kalau nanti turun ke Liga 3, kita sesalkan sekali. Tim ini punya sejarah panjang, masuk Liga Indonesia sejak tahun 1995 lalu," kata Raja Faisal.

Perbaikan ke depan, menuru Raja Faisal tergantung pada Norizam Tukiman selaku Presiden PSPS. Jika Norizam tidak punya etikat baik untuk melibatkan stake holder lainnya, maka PSPS Riau akan semakin terbenam dalam sepakbola tanah air.

"Sepakbola kita di Riau akan redup. Bakat-bakat anak muda kita di Riau sangat berharap bisa bermain di PSPS. Tentunya dengan tidak tampil cemerlangnya PSPS dan jika nanti turun kasta ke Liga 3 sangat berpengaruh pada pemain-pemain muda Riau dalam meniti karir sepakbola," sebut Raja Faisal.

Untuk diketahui, PSPS Riau saat ini berada di dasar klasemen sementara Grup A dengan mengumpulkan 1 poin. Pada laga pekan lalu, PSPS menelan kekalahan dari PSMS Medan 3-4 di Stadion Utama Riau. Pada laga ini juga diwarnai kerusuhan, lantaran suporter kecewa dengan hasil pertandingan.*

KOMENTAR