Diskusi Islam dan Kepemimpinan

Senin, 11 April 2016 22:15:22 1395
Diskusi Islam dan Kepemimpinan
Bupati Siak H Syamsuar berbagi pengalaman sebagai pemimpin daerah pada forum diskusi Islam dan Kepemimpinan yang di taja LPIP Riau di Gedung Graha Pena Pekanbaru
Siak Sri Indrapura, inforiau.co - Bupati Siak Syamsuar diundang sebagai pembicara pada forum lembaga pengkajian ilmu ke islaman dan peradaban atau LPIP yang berlangsung di ruang rapat gedung Graha Pena, Pekanbaru, Sabtu (9/04) kemarin. 
 
Guru besar UIN Suska Riau Prof Dr Alaiddin Koto selaku ketua LPIP Riau saat membuka forum diskusi itu menyebutkan, forum ini sudah di mulai sejak dari bulan Februari lalu ini adalah diskusi yang ketiga berkaitan dengan ke-ummatan dan masalah kebangsaan.
 
"LPIP adalah lembaga Pengkajian Ilmu Keislaman dan Sosial Kemasyarakatan, yang bersifat Independen, adapun kepengurusan dan keanggotaan lembaga terdiri dari berbagai elemen masyarakat, baik dari cendikiawan muslim, politisi, tokoh masyarakat dan mahasiswa yang memiliki i’tikad baik untuk memberikan solusi pemikiran terhadap permasalahan keumatan dan kebangsaan Indonesia dalam persektif islam," jelas Alaidin.
 
Ia mengaku cikal bakal lembanga (LPIP) ini adalah buah dari diskusi panjang dirinya dengan Bupati Siak Syamsuar beberapa waktu yang lalu. “saya sering diskusi ringan dengan pak Syam, kadang melalui sms, melalui telefon terkait masalah keummatan dan kebangsaan kita ini, beliau ini cukup intens dengan masalah tersebut. Makanya beliau ini kita undang pada forum ini," jelasnya.
 
"Forum diskusi ini kita harapkan sebagai bentuk kepedulian kita terhadap persoalan-persoalan bangsa dan ummat kita," tambahnya.
 
Bupati Siak H Syamsuar sebagai pembicara ke empat merasa terhormat karena telah diundang pada forum ini. Seperti yang sudah disebutkan oleh Prof Alaidin tadi, cikal bakal lahirnya organisasi ini sekaligus juga menghimpun segala kekuatan di Riau ini dalam menghadapi persoalan ummat dan kebangsaan ini.
 
“saya memang selalu curhat dengan pak prof ini, dengan ustad Mujahidin dan ustad Abdul Somad, saya bentangkalah persoalan-persoalan selama menjadi pemimpin di kabupaten Siak ini.” ungkapnya.
 
Lebih lanjut Syamsuar menceritakan visi dan misi pembangunan kabupaten Siak lima tahun yang lalu, “terwujudnya masyarakat kabupaten Siak yang sehat, cerdas, dan sejahtera dalam lingkungan masyarakat yang agamis dan berbudaya melayu serta mewujudkan pelayanan terbaik tahun 2016.”
 
"Meski dalam hal pembangunan keagamaan se Riau, Siak ini cukup terbilang, Namun dalam membangun masyarkaat yang agamis ini lah yang paling sulit, kami ingin apa yang dikatakan orang itu sesuai “melayu itu identic dengan islam,” jelas Bapak tiga orang putra ini.
 
"Tadi disebutkan oleh ustad Mujahidin safari jumat itu bukan tujuan politik kami, melainkan adalah untuk agar ummat kita ini bisa menghidupkan atau memakmurkan masjid dan mushola serta cinta terhadap kitabullah," tambahnya seraya mengatakan, inilah kesempatan saya selaku pemimpin untuk berbuat kepada bangsa dan agama, mudah-mudahan bisa buat bekal saya diakhirat kelak
 
Syamsuar mengatakan, kegiatan diskusi ini sangat menarik, dapat menambah wawasan bagi kami dan peserta forum, dengan kondisi seperti ini setidak-tidaknya ada solusi yang diharapkan bagaimana Riau kedepan tidak terpengaruh dengan hal-hal negative yang terjadi di daerah lain.
 
"Harapan saya forum diskusi tadi ini dapat ditindak lanjuti, ini kan banyak kalangan dari akademisi yang selanjutnya dapat disampaikan kepada mahasiswa," kata Mantan sekretaris KPU Riau ini.
 
Selain Bupati Siak, Pembicara lainnya adalah Prof Alaidin Koto, Dr Hasanuddin Dosen pasca sarjana UR,  dan Prof Akhmad Mujahidin pimpinan pondok pesantren dan mubaligh. Turut hadir dewan pakar LPIP Prof. Afrizal dan Ustad Abdul Somad, tokoh politik Dr. Koko Iskandar, mantan Anggot DPR RI, mantan Anggota DPRD Siak, dan mahasiswa pasca sarjana.  Serta para intelektual Islam, beberapa di antaranya adalah profesor. Di antara yang hadir adalah Prof Dr Sudirman M Johan MA, Prof Dr Afrizal MA, Prof Dr M Rafi’I Abduh MA, dan beberapa doktor. MAN

KOMENTAR