Edy Sindrang : Larangan Ekspor Kelapa Rugikan Petani
Jumat, 21 April 2017 10:51:06 2149

2- ilustrasi- Kabupaten Indragiri Hilir terkenal sebagai salah satu penghasil kelapa terbesar di Indonesia.jpg
Tembilahan, Inforiau.co - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Indragiri hilir (Inhil), Edi Harianto Sindrang, menyatakan larangan ekspor kelapa akan merugikan petani karena pabrik lokal tidak akan mampu menampung hasil panen petani kelapa.
"Kita minta agar pemerintah tidak terlalu terburu-buru membuat kebijakan larangan ekspor kelapa itu, karena hanya akan merugian petani kelapa," kata Wakil ketua Komisi III DPRD Inhil itu belum lama ini.
Ia menjelaskan, sinyal larangan ekspor kelapa yang mulai diwacanakan Menteri Perdagangan itu dinilai masih perlu dikaji secara komprehensif agar tidak merugikan petani.
"Di Inhil sumber daya kelapa kita berlimpah, Sementara pabrik yang bisa menampung kelapa petani hanya ada beberapa," ungkapnya.
Menurut dia, jumlah pabrik pengolahan kelapa yang ada di Inhil ataupun di Riau tidak mampu jika dibandingkan dengan jumlah kelapa yang dipasok petani. Dengan demikian, jika larangan ekspor itu dilakukan maka dapat dipastikan kelapa milik petani tidak akan bisa dikelola.
Begitu pula dari sisi harga, menurut dia, pabrik pengolahan kelapa di Inhil membeli kelapa dari petani dengan harga yang relatif murah. "Jadi peluang petani untuk mendapatkan nilai tambah ekonomi di sektor perkebunan kelapa sangat terbatas sehingga pilihan alternatifnya adalah ekspor," ujar Edy
Senada dengan Edy, Sudirman salah seorang pengusa pengekspor kelapa yang ada di Kabupaten Inhil menuturkan dengan adanya ekspor persaingan harga terjadi, khusunya sesama pengusaha ekspor dan tentunya memudahkan para petani.
"Harga kelapa saat ini mencapai Rp 3.500 per kilogram dan setelah di ekspor dijual di Malaysia dengan harga Ringgit Malaysia (RM) 1 ringgit 30 Sen yang kalau di rupiahkan berkisar 4100 per kilogram," tuturnya
Dikhawatirkan, lanjutnya kembali, dengan adanya larangan ekspor ini tidak lagi terjadi persaingan harga (khusunya di antara para pengusaha : red) dan tentunya itu akan berdampak kepada para petani pula.
***