Gadaikan Mobil Demi Biaya Pendidikan Gratis

Selasa, 07 Agustus 2018 21:57:17 283
Gadaikan Mobil Demi Biaya Pendidikan Gratis
Ilustrasi

Inforiau.co - Bukan perkara mudah bagi Yayasan Pondok Pesantren (YPP) Al-Ikhlas ketika pertama kali menerapkan biaya pendidikan gratis sepenuhnya untuk seluruh santri.

Salah seorang guru yang juga mantan santri, Maksun, mengatakan di awal kebijakan itu diberlakukan, yaitu pada tahun 2012, jumlah santri di ponpes tersebut masih sedikit. Saat itu pihak yayasan relatif mampu membiayai pendidikan gratis bagi seluruh santri.

Namun saat santrinya terus bertambah, pengurus ponpes yang terletak di Desa Kendangdukuh, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan ini mulai kesulitan.

Kabarnya saat itu pengasuh ponpes hingga harus rela menggadaikan kendaraannya. "Saat-saat sulit itu kiai seringkali gadaikan mobil. Bahkan beliau pernah menjual mobilnya untuk menutup biaya. Saya lupa saat itu mobil apa," ungkap Maksun, Selasa (7/8/2018).


Tak hanya pengasuh, para pengurus pun rela 'puasa' demi santri-santrinya.

"Kami diminta kiai untuk ikhlas, terus berjuang demi umat. Kami kumpulkan hasil dari koperasi pesantren untuk operasional pendidikan. Kami juga mengelola sumbangan dari para donatur dengan hati-hati," terang Maksun.

Namun hal ini tak lantas membuat kebijakan pendidikan gratis dihentikan, bahkan semakin digencarkan.

Hingga akhrinya angin segar datang saat sebagian santri menerima BOS (batuan operasional siswa) dan sebagian lagi menerima BSM (bantuan siswa miskin) dari pemerintah. Hal itu dianggap memberikan angin segar bagi yayasan.

"Meski tak semua dapat BOS dan BSM, setidaknya sangat membantu," kata Maksun.

Maksun mengungkapkan saat ini usaha pesantren juga berkembang sehingga bisa menopang biaya pendidikan para santri yang jumlahnya mencapai sekitar 500 orang.
"Pesantren juga punya aset 3 mobil L300 yang selain untuk usaha juga dimanfaatkan untuk antar jemput murid yang berasal dari luar desa," pungkas Maksun. Dto

KOMENTAR