Gegara Renang di Kolam Khusus Kulit Putih, Remaja Afsel Diserang

Kamis, 29 Desember 2022 22:53:29 227
Gegara Renang di Kolam Khusus Kulit Putih, Remaja Afsel Diserang
Ilustrasi/Net

Inforiau - Dua remaja kulit hitam mengalami kekerasan dari sekelompok orang kulit putih di area kolam renang di Bloemfontein, Afrika Selatan, pada akhir pekan lalu.

Rekaman video soal serangan terhadap dua remaja itu beredar luas di media sosial hingga viral. Dalam video itu terdengar bahwa sejumlah warga kulit putih mengatakan kolam tersebut 'hanya untuk orang kulit putih'.

Cuplikan video itu menunjukkan seorang laki-laki kulit putih berbicara kepada seorang kulit hitam yang sudah berada di kolam.

Remaja kulit hitam itu merespons dan naik ke kolam. Laki-laki kulit putih itu makin geram dan mendorong sang remaja.

Remaja kulit hitam lain tampak berusaha meredakan konflik, tetapi beberapa orang kulit putih turut terlibat dalam pertikaian itu.

Satu orang kulit putih bahkan mengunci leher remaja kulit hitam dengan lengannya.

Di rekaman terlihat pula, warga kulit putih berkaus biru yang tengah merokok menjambak remaja kulit hitam lain.

Pria kulit putih yang sempat mengunci leher remaja kulit hitam kemudian menariknya ke kolam renang dan tampak menenggelamkannya.

Beberapa pengguna media sosial menuding para remaja itu memprovokasi sehingga terjadi perkelahian.

Mantan pejuang anti-apartheid, Brian Nakedi, mengatakan salah satu remaja yang mengalami serangan adalah anaknya sendiri, Kgokong Nakedi. Ia juga membantah para remaja itu memprovokasi perkelahian.

"Saya marah. Kita harus menghidupkan kembali rasa sakit melalui anak-anak kita," kata Brian, seperti dikutip New York Times, Rabu (28/12).

Brian mengatakan keluarganya telah memesan vila selama tiga malam di sebuah resor di Bloemfontein untuk reuni pertama mereka sejak pandemi Covid-19.

Menurut dia, tempat tersebut dibagi menjadi dua bagian yakni vila dan sebuah perkemahan berhutan yang biasanya ditempati sebagian besar pengunjung kulit putih. Brian dan keluarga menempati vila.

Sementara itu, Kgokong menyatakan peristiwa itu terjadi saat sore hari di Hari Natal. Ia dan sepupunya, Sipho Khumalo (13), berenang di kolam di samping perkemahan.

Setelah mereka tiba, sejumlah orang kulit putih menanyakan apa yang dilakukan para remaja di tempat itu. Orang kulit putih itu membeberkan remaja tersebut tak boleh berenang di kolam itu.

Namun, Kgokong tetap masuk ke kolam. Usai ketegangan meningkat, ia pergi dan memberitahu ayahnya.

Tindakan kekerasan itu membuat warga Afrika Selatan geram. Presiden Afsel Cyril Ramaphosa sampai-sampai menyerukan warga kulit hitam dan putih di negaranya mengutuk rasialisme.

"Di bawah aturan hukum, kita harus memastikan penyelidikan berjalan," kata dia.

Ia lalu berujar, "Tetapi di bawah aturan hukum, kita dapat dan juga harus menyatakan bahwa rasisme tidak memiliki tempat dalam masyarakat kita dan rasisme tak punya celah untuk bersembunyi."

Pada Rabu, polisi mengumumkan telah menangkap dan menuntut tiga orang kulit putih akibat insiden ini.

Mereka yakni Johan Nel (33), Jan Stephanus van der Westhuizen (47). Mereka sempat hadir di pengadilan dan dituduh melakukan penyerangan.

Tersangka ketiga yang tak disebutkan identitasnya dijadwalkan bakal hadir di pengadilan pada Kamis atas tuduhan percobaan pembunuhan.*

KOMENTAR