Ilegal Fishing, Hasil Perikanan Riau Berkurang

Kamis, 01 Maret 2018 08:36:46 621
Ilegal Fishing, Hasil Perikanan Riau Berkurang

ROHIL, INFORIAU.co - Sekretaris Komisi II DPRD Riau, Karmila Sari mengakui hasil perikanan Riau masih sedikit.

Salah satu kendalanya, kata Karmila, adalah kesulitan pemerintah untuk mengawasi terjadi ilegal fisihing di wilayah perairan Riau.

"Hasil perikanan kita masih sedikit ya, masih kisaran 100 ton pertahun. Padahal wilayah pesisir kita luas," terang Karmila Sari, Rabu 28 Februari 2018.

"Penyebabnya itu tadi, kita masih kesulitan untuk mengawasi ilegal fishing yang ada di Riau. Baik sarana maupun personil kita belum memadai," tambah Karmila.

Hal senada juga diungkapkan oleh Direktur Polisi Air (Dir Polair) Riau Hery Wiyanto. Hery mengatakan Untuk mengawasi wilayah pesisir dari penyelundupan, ilegal fishing, dan kejahatan laut lainnya, pihaknya sangat butuh peremajaan kapal patroli. Ia menyebutkan bahwa kapal-kapal yang dimiliki Polair Riau sudah sangat tua.

"Kebutuhan utama kita di Polair tentu adalah kapal patroli ya. Jadi, kita mengusulkan kepada satuan atas untuk peremajaan kapal patroli yang kita miliki. Sudah beberapa tahun yang lalu," terang Hery.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Ahmad Hijazi mengakui jika hasil tangkapan ikan di Riau masih rendah. Meski memiliki garis pantai sepanjang 2078 km, yang terbentang dari Kabupaten Rokan Hilir hingga ke Kabupaten Indragiri Hilir, namun tangkapan ikan Riau sangat rendah, yakni 102 ribu ton pertahun. Penyebabnya, lanjut Ahmad Hijazi, salah satunya adalah adalah ilegal fishing.

Kabupaten Rokna Hilir dimasa jayanya dikenal sebagai sentra penghasil ikan terbesar kedua di dunia setelah Kota Bergen di Norwegia

Rata-rata produksi perikanan kala itu mencapai 300.000 ton pertahun. Dimulai pada tahun 1900 hingga 1919, namun pada tahun 1920-1930 mengalami stagnan dan cenderung menurun.

Kondisi ini, disebabkan selain oleh pencurian ikan juga karena pendangkalan di muara Rokan serta berkembangnya armada dengan berbagai jenis alat tangkap.

Selain itu, kawasan dengan potensi perikanan yang berlimpah ini banyak diserbu nelayan dari daerah lain yang menggunakan peralatan lebih canggih. pencurian ikan dengan fishnet (jaring besar) pun makin marak. bp/ar

KOMENTAR