Indomaret Diisukan Timbun Minyak Goreng, Pengelola Menjawab

Lampung - Kelangkaan minyak goreng, terutama untuk konsumen akhir masih saja terakhir. Kelangkaan bukan hanya terjadi di kota-kota besar.
Kelangkaan ini yang mendorong Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP), Dinas Perindag dan DPRD Pringsewu melakukan inspeksi mendadak di Indomaret Jalan Jenderal Sudirman, Pringsewu beberapa hari lalu.
Dalam sidak tersebut ditemukan adanya persediaan minyak goreng 66 liter terdiri dari 32 liter stok toko Jenderal Sudirman dan 22 liter stok toko Jalan Ahmad Yani, namun saat itu belum diambil toko bersangkutan dan stok baru datang 12 liter. Akibat penemuan ini, isu Indomaret melakukan penimbunan minyak goreng pun muncul.
PT Indomarco Prismatama, selaku pengelola gerai ritel Indomaret, seperti dimuat CNBCIndonesia membantah terjadinya praktik penimbunan minyak goreng kemasan di salah satu gerai di Pringsewu, Lampung.
Marketing Director PT Indomarco Prismatama, Darmawi Alie mengatakan, Indomaret mengikuti kebijakan pemerintah mengenai Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng Rp 14.000 per liter untuk kebutuhan masyarakat.
"Prinsip bisnis yang kami lakukan, produk minyak goreng dikirim dari distributor dan kemudian kami teruskan ke gerai-gerai Indomaret untuk dijual langsung ke konsumen akhir," kata Darmawan, Rabu (16/2/2022).
Namun, persediaan di gerai ini sangat tergantung dari kiriman pasokan distributor. Supply dari pabrik masih terbatas sehingga terjadi kekosongan.
Baca: Dituding Timbun Migor, Peritel: Barangnya Saja Nggak Punya!
"Gudang di gerai Indomaret sangat terbatas sehingga tidak mungkin ada penimbunan dan kami tidak terbersit sedikit pun untuk menahan minyak goreng. Dalam berusaha, kami tetap konsisten mendukung kebijakan minyak goreng pemerintah dan sesuai arahan Aprindo," katanya.
Selain menjual barang kebutuhan pokok, di tempat tertentu Indomaret juga menyediakan makanan siap saji, antara lain Yummy Fried Chicken.
"Produk siap saji ini membutuhkan bahan baku minyak goreng dan produk yang disimpan dekat dapur di area gerai tidak dijual karena peruntukannya untuk menggoreng ayam Yummy Fried Chicken sebagaimana yang ditemukan pada sidak 14 Februari 2022," ungkapnya.
Sekjen Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo) membantah anggotanya melakukan penimbunan minyak goreng. Menurut Solihin, saat ini saja, masih ada anggotanya belum mendapatkan pasokan minyak goreng pasca-penetapan harga eceran tertinggi (HET). Selain itu, Solihinmenyoroti ketimpangan pasokan, terutama maraknya produk di platform penjualan online.
"Gimana mau nimbun, service levelnya saja saat ini masih berfluktuasi 7-15%? Kalau ada anggota mengatur alur barang, bukan penimbunan. Kan ini dibatasi setiap orang hanya bisa beli 2 liter. Dia beli sekarang, terus 2 jam lagi balik lagi beli, siapa yang lihat?," kata Solihin.*