Ketika Almaidah 51 Merambah Komik Amerika

Selasa, 11 April 2017 06:21:00 1519
Ketika Almaidah 51 Merambah Komik Amerika
Jakarta, Inforiau.co - Masyarakat Indonesia sempat dibuat heboh dengan munculnya unsur politik Pilkada DKI di edisi perdana komik X-Men Gold terbitan Marvel. Pasalnya, dalam komik itu menampilkan unsur aksi 212 dan Surah Al-Maidah ayat 51.
 
Marvel Comics akan mengambil tindakan atas aksi indisipliner ilustrator komik X-Men Gold #1, Ardian Syaf.  Ilustrator asal Indonesia itu memasukkan "QS 5:51" dan "212" dalam komik X-Men Gold #1 yang dirilis Rabu, 5 April 2017. Marvel Comics akan menghilangkan materi itu di cetakan berikutnya.
 
Marvel Comics angkat bicara setelah kontroversi komik X-Men Gold #1 bermuatan agama itu ramai diperbincangkan di media sosial. Dikutik dari Comicbook.com, Marvel Comic mengatakan, materi QS:51 dan 212 itu dimasukkan tanpa melaporkannya terlebih dahulu kepada Marvel. "Referensi ini tidak merefleksikan pandangan penulis, editor, atau siapapun lainnya di Marvel dan berseberangan dengan inklusivitas Mavel Comics dan apa yang diperjuangkan X-Men sejak diciptakannya," begitu pernyataan Marvel.
 
Dalam sebuah panek komik X-Men gold #1, tokoh Colossus digambarkan menggunakan baju bertuliskan "QS 5:51". Tulisan itu merujuk pada Surat Al Maidah ayat 51. Sementara 212 merujuk pada aksi damai memprotes Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada 2 Desember 2016 lalu.
 
Ardian Syaf melalui akun media sosialnya mengakui materi itu ia buat setelah mengikuti aksi 212. Dalam penjelasannya menjawab pertanyaan penggemar, ia menjelaskan, 212 merujuk pada aksi damai memprotes Ahok melakukan penistaan agama namun diperlakukan tidak seperti penista. Sedangkan QS 5:51 merupakan surat Al Maidah ayat 51 yang dinistakan oleh Ahok.
 
Ardian sendiri mengaku telah menjelaskan pada Marvel maksud sesungguhnya dari pencantuman materi tersebut.
 
Dalam tanggapannya, Marvel menyatakan akan menghilangkan materi itu dari cetakan berikutnya. "Karya seni ini akan dihapus dari cetakan selanjutnya, versi digital, dan novel yang diperjualbelikan dan tindakan disiplin akan diambil," demikian pernyataan Marvel.
 
Ardian Syaf merupakan komikus asal Tulungagung yang berhasil menembus industri komik internasional. Pada 2009 ia menjadi DC Ekclusive Artist dan membuat banyak buku sejak itu. 
 
Wawancaranya dengan Marvel.com, disebutkan Marvel tak hanya meminta Ardian untuk menggambar X-Men Gold tetapi juga membuat kembali banyak kostum klasik.
 
"Ini seperti mimpi yang jadi kenyataan. Ini X-Men, setiap seniman bermimpi untuk menggambarnya. Sebenarnya saya tidak menemui hambatan soal kostumnya. Marc (penulis X-Men Gold, Marc Guggenheim) punya visi yang jelas. Ia ingin mengembalikan kostum klasik, saya sangat menyukainya. Tidak banyak yang harus diubah," tuturnya.
 
Ada Indikasi Pelecehan
Kemunculan 'QS 551' dan '212' di salah satu komik Marvel berjudul 'X-Men Gold #1' menjadi perhatian Gerakan Nasional Pembela Fatwa (GNPF) MUI. Pihak yang menjadi inisiator gerakan aksi damai '212' ini menilai ada indikasi pelecehan.
 
"Kami sudah mengetahui mengenai komik tersebut. Kami sudah menelaah dan ada indikasi pelecehan Surat Al Maidah 51," ujar anggota tim advokasi GNPF MUI, Kapitra Ampera dalam perbincangan, Minggu (9/4/2017).
 
Pelecehan yang dimaksud adalah dimasukkannya tulisan 'QS 5:51' ke dalam komik. Menurut Kapitra, QS 5:51 yang merujuk pada Surat Al Maidah 51 itu tidak seharusnya sembarangan dimasukkan ke dalam komik.
 
"Kita lihat di situ, QS 5:51 ditulis di pakaian yang seperti itu. Padahal Al Maidah 51 ini kan mengandung kesakralan," kata Kapitra.
 
Menurut Kapitra dimasukkannya QS 5:51 di baju salah satu tokoh komik, tidak relevan dengan Surat Al Maidah. Dia juga menyorot mengenai angka '212' yang selama ini menjadi nama aksi damai pada 2 Desember 2016 silam.
 
"Sama sekali tidak mereprenstasikan surat Al Maidah. Konteksnya bisa lain," ujar Kapitra.
Belakangan, tim advokasi GNPF MUI memperbarui keterangannya. Setelah dilakukan rapat, tim advokasi GNPF MUI menyatakan tidak ada pelanggaran dalam komik tersebut. *1/net
 

KOMENTAR