Mata Karyawan Dilakban Rampok
Senin, 08 Agustus 2016 20:37:25 1259

Perampokan di Alfamart Kecamatan Tenayan Raya terekam CCTV
Pekanbaru, inforiau.co - Mini market berjaringan di Pekanbaru kembali menjadi sasaran perampokan. Kini 'giliran' Alfamart jalan Bukit Barisan, Kecamatan Tenayan Raya, yang dirampok.
Nasib nahas dialami dua karyawan mini market berjaringan Alfamart Rizki (23) dan Pendi (20) pada Sabtu (6/8) malam lalu. Ketika keduanya sedang menghitung uang hasil penjualan, sekitar pukul 23.00 wib tiba-tiba datang tiga perampok membawa sebilah samurai panjang dan senjata api dan menodong mereka. "Mereka meminta uang yang ada di laci kasir dan di dalam brangkas," ujar Kapolsek Tenayan Raya, Kompol Indra Rusdi, Ahad (7/8).
Tidak hanya meminta uang 'secara baik-baik'. Perampok juga menyekap kedua karyawan tersebut dengan mengikat tangan dan menutup matanya dengan lakban. Untuk memuluskan aksinya para pelaku memutus aliran listrik di toko tersebut dan membawa kedua karyawan ke lantai dua. Alhasil, para pelaku berhasil menggasak uang belasan juta di dalam brankas dan di laci kasir.
Aksi perampokan terhadap mini market tersebut pada Sabtu (6/8) adalah kasus kedua dalam pekan ini. Sebelumnya, pada Jumat (5/8/2016) pukul 20.30 WIB Alfamart di jalan Lintas Timur, Km 12, Kelurahan Kulim, Kecamatan Tenayan Raya juga dirampok.
Kawanan rampok menggunakan senjata api tersebut berhasil membawa kabur uang di laci senilai Rp5 juta, serta puluhan slop rokok.
Diduga saat itu toko dalam keadaan sepi, sehingga mereka leluasa beraksi. Satu diantaranya bahkan menodongkan senjata api ke arah dua orang karyawan toko yang ketika itu sedang mengepel lantai.
"Saat ini kasusnya sedang kita selidiki, kita juga sudah periksa hasil rekaman CCTV dan kedua pelaku menggunakan penutup wajah saat menjalankan aksinya. Ini kali kedua ritel Alfamart di wilayah kita yang dirampok, dugaan kita pelaku yang sama," tutup Kapolsek.
Sementara itu kedua karyawan yang menjadi korban perampokan terlihat ketakutan meski para pelaku telah meninggalkan lokasi. Bahkan ketika polisi mendatangi TKP mereka terlihat lemas dan duduk di lantai.
Salah seorang diantaranya, Pendi, bahkan menangis menceritakan kejadian kepada petugas kepolisian. "Bayangkan saja, senjata api itu diatas kepala saya. Setelah berhasil membuka ikatan, kami berdua terpaksa harus melompat menuju toko sebelah. Ketika berteriak meminta tolong, malah warga seperti tidak peduli. Tapi bersyukur saya masih diberikan kehidupan," tangisnya.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Daerah Riau, Brigjen Pol Supriyanto bereaksi pasca maraknya aksi perampokan bersenjata api di Kota Pekanbaru. Ia pun mendesak jajarannya untuk segera menuntaskannya.
Demikian dikatakan orang nomor satu di kepolisian Riau itu, yang sejak awal menjabat memang fokus menciptakan situasi kondusif di provinsi yang berpenduduk 6 Juta jiwa lebih ini. Dengan begitu diharapkan seluruh jajarannya serius menekan angka kejahatan.
"Tugas kita adalah menjaga situasi keamanan dan ketertiban di masyarakat, supaya Riau kondusif. Sebab itu semua jajaran harus meningkatkan kegiatan preemtif dan preventifnya," tegasnya menanggapi terjadinya dua kasus perampokan Alfamart di Pekanbaru.
Preemtif, yakni dengan menerapkan pola himbauan dan pendekatan, terutama kepada masyarakat. Sementara preventif, yaitu dengan upaya pencegahan. Inilah dua hal yang ditekankan Supriyanto sebagai solusi mengantisipasi kejahatan yang kian hari kian meresahkan, terutama Pekanbaru. "Dua hal tersebut dapat mencegah bertemunya antara niat dan kesempatan untuk melakukan kejahatan," tegas Kapolda seperti dimuat goriau.
Pamungkasnya, Brigjen Supriyanto mengintruksikan agar jajarannya segera menyelesaikan Pekerjaan Rumah (PR) tersebut, mulai dari aksi perampokan bersenjata api, street crime (kejahatan jalanan, red) hingga aksi balap liar yang belum habis-habisnya.
"Mapping (petakan, red) wilayah rawan termasuk jam-jam rawannya, dengan mengacu waktu serta jenis kejadian. Aktifkan kring serse, maksimalkan Bhabinkamtibmas serta pertajam fungsi Intelijen. Patroli ke daerah rawan juga diperlukan," tukasnya.
Sebagai catatan, dua ritel Alfamart di Pekanbaru jadi sasaran bandit bersenjata api hanya dalam waktu tak kurang dari 26 jam (Jumat-Sabtu, red) ini. Sambil menodongkan pistol, mereka menebar teror terhadap karyawan, lalu membawa lari uang laci serta beberapa barang jualan.
Tidak cuma itu saja, mereka juga menyekap pekerja Alfamart ini. Praktis saja ini membuat masyarakat semakin resah, ditambah lagi sasarannya ritel sejenis. Aksi pertama di Alfamart Jalintim Km 12 Kulim dan yang kedua di Jalan Bukit Barisan. IR