Pedagang Mulai Tempati Pasar Tradisional Lima Puluh.

Lima Puluh, inforiau - Para pedagang di Pasar Tradisional Kecamatan Lima Puluh mulai menempati kios-kios tersebut. Kesibukan para pedang mulai terlihat penyusun barang dagangannya di pasar yang dibanguan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru.
Setelah beberapa kali sempat tertunda untuk diresmikan, Disperindag memastikan pada bulan April 2016 ini sudah diresmikan dan para pedagang sudah bisa mengunakan kios untuk berjualan. Hal tersebut membuat beberapa pedagang mulai menempati kios tersebut.
Dari pantauan inforiau di Pasar Tradisional Lima Puluh tersebut, para pedagang sudah mulai disibukkan untuk menempati beberapa kios-kios tersebut.
"Kita sudah mulai nempati kios ini, karena dari himbauan kemaren kami sudah bisa nempati kios ini untuk berjualan. Karena pasar ini mau diresmikan," kata salah satu pedagang, Supriyanto, Rabu (13/4)
Ia juga menyampaikan, dengan siapnya pasar tradisional khas Melayu ini membuat para pedagang menjadi senang dan lebih nyaman untuk berjualan. Kondisi pasar yang tidak sempit tersebut, membuat para pedagang menjadi leluasa untuk berjualan.
"Kita sudah lama menunggu agar pasar ini segera diresmikan dan mulai difungsikan. Kita bersyukur pasar ini sudah mulai diresmikan," papar Supriyanto lagi.
Terlihat beberapa kios sementara yang terletak di depan pasar Tradisional Lima Puluh tersebut sudah mulai dibersikan. Bahkan halaman pasar terlihat luas dengan tidak adanya kios sementara tersebut, semua para pedagang sudah mulai pindah ke kios-kios tersebut.
Bahkan direncanakan pasar Tradisional ini akan diresmikan oleh pemerintah pusat dan Pemerintah Kota Pekanbaru. Pemberian izin ini agar para pedagang dapat menempati kios pasar tersebut, bukan kebijakan Disperindag atau Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, melainkan dari rekomendasi yang disampaikan Kementerian Perdagangan.
Seperti diketahui untuk dana revitalisasi pembangunan Pasar Lima Puluh ditalangi melalui APBN mencapai sebesar Rp10 miliar. HRP