Pekanbaru Darurat Sampah

Selasa, 07 Juni 2016 20:24:47 1254
 Pekanbaru Darurat Sampah
Walikota Firdaus MT di dampingi Kadis DKP Edwin dan Kabag Humas Pemko Rizal saat meninjau salah satu TPS senin siang
Pekanbaru, inforiau.co - Hari kedua puasa Ramadan 1437 H, berbagai tempat di Kota Pekanbaru masih dipenuhi sampah. Badan jalan, persimpangan, tanah kosong, hingga sudut-sudut perumahan pun kini dipenuhi sampah dan aroma busuk.
 
Wali Kota Pekanbaru H Firdaus ST MT pun terlihat geram. Setengah hari lamanya dia berkeliling di penjuru Pekanbaru untuk menyaksikan secara langsung gunungan sampah tersebut. Dia terlihat geleng-geleng kepala melihat kenyataan yang ada.
 
Firdaus mengaku kecewa dengan kinerja PT MIG (Multi Inti Guna) selaku pihak ketiga yang sudah dipercaya mengelola sistem angkutan sampah di Kota Pekanbaru sejak enam bulan terakhir.
 
"Saya jelas kecewa karena kondisi ini mencoreng citra Pekanbaru sebagai kota bersih," ujar Wako.
 
Untuk menyelesaikan masalah ini Wako sudah memerintahkan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) memutus kontrak dengan PT MIG. "Kami sudah putuskan kontrak, pengangkutan sampah diambil alih oleh DKP," tegasnya.
 
Wako menegaskan walau sudah diputus, PT MIG tidak boleh lepas tangan terhadap tanggung jawabnya kepada karyawan yang menunggak. "Untuk gaji para THL kami minta dibayarkan sesuai jam kerjanya," tambahnya.
 
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota Pekanbaru, Edwin Supradana, menjelaskan Dinas Kebersihan dan Pertamanan mengambil kebijakan ini sebagai solusi atas wanprestasi yang dilakukan oleh PT MIG selaku pihak ketiga yang telah memenangkan tender pengangkutan sampah di wilayah tersebut Desember 2015 lalu.
 
Diputusnya kontrak ini setelah melalui proses dan prosedur berlaku, dimana Pemerintah kota Pekanbaru telah beberapa kali melayangkan surat teguran bahkan peringatan. Namun PT MIG tidak menunjukkan perubahan kinerja.
 
Sehingga kondisi ini sudah memperburuk citra Kota Pekanbaru yang selama ini meraih piala adipura mendadak jadi kotor dan jorok. Pasalnya dampak dari kinerja PT MIG yang buruk, tiap sudut kota dipenuhi onggokan sampah hingga menggunung, karena tidak terangkut.
 
"Intinya secara lisan kontrak sudah kami putus, pekerjaan mereka sudah diambil alih, administrasinya akan dikeluarkan secepatnya," kata dia menerangkan.
Edwin juga menambahkan pemutusan kontrak kerja dengan pihak ketiga ini sudah disetujui oleh Wali Kota Pekanbaru,  yang sejak dini sudah mengancam agar melakukannya jika memang tidak sesuai kesepakatan awal.
 
"Ini juga sudah kami laporkan ke Walikota dan beliau juga menyetujuinya," tambahnya.
 
Diberi Waktu 1 x 24 Jam
Firdaus juga memerintahkan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Pekanbaru untuk sesegera mungkin menyelesaikan urusan sampah yang sudah menumpuk empat hari di sejumlah titik di Kota Pekanbaru, bahkan Walikota memberi waktu 1x24 jam sampah-sampah rumah tangga tersebut sudah harus teratasi.
 
Dalam kesempatan itu Walikota menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada seluruh masyarakat Kota Pekanbaru karena selama 4 hari sampah di sejumlah titik di Pekanbaru mengalami kendala angkutan sehingga telah meresahkan masyarakat.
 
Disebutkan Walikota bahwa kendala yang terjadi karena mogoknya petugas kebersihan yang merupakan karyawan MIG selaku pihak ketiga perusahaan kontraktor pemenang tender pengelolaan sampah di Pekanbaru.
 
Ditambahkan Walikota bahwa mogoknya para karyawan atau petugas kebersihan itu adalah persoalan internal perusahaan yang berbsangkutan yang tidak ada kaitannya dengan dinas teknis yang membidangi kebersihan Kota.
 
“Selama ini kita memang terikat kontrak pengangkutan sampah dengan pihak ketiga (PT MIG). Tapi belakangan kinerja mereka ternyata tidak maksimal, menyusul tenaga kebersihannya melakukan mogok kerja. Puncaknya jelang Ramadhan ini. Sampah menumpuk dimana-mana. DKP sudah melakukan dialog dengan pihak perusahaan termasuk juga menyampaikan teguran wan prestasi atas kinerja buruk mereka mengelola sampah di Pekanbaru,’’ ujar Walikota dengan nada kecewa.
 
Selanjutnya Walikota langsung menginstruksikan kepada Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), Bina Marga dan SKPD lainnya untuk mengambil alih dengan mengerahkan semua personil untuk melakukan pengangkutan sampah.
 
“Sampai besok (Selasa, 7 Juni) sudah harus kembali normal seperti semula. Sementara terhadap PT MIG, saya kasi waktu dua hari ini untuk melakukan perbaikan yang terukur. Jika itu tidak dapat dilakukan, maka akan kami lakukan pemutusan hubungan kerja secara sepihak sesuai ketentuan, sebagaimana tercantum dalam klausal kontrak,’’ tegas Walikota lagi.
 
Walikota berharap, Semoga langkah-langkah ini berlangsung lancar dan membuahkan hasil. Dan kepada masyarakat, Walikata tetap berharap dan menghimbau untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dan membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan serta dengan waktu yang sudah ditetapkan yaitu antara jam 19.00 WIB hingga jam 05.00 WIB
 
“Kepedulian kita semua akan sangat menentukan lingkungan kita bersih atau tidak. Mari sama-sama kita jaga dan seluruh jajaran yang ada untuk menunjukan partisipasinya mengawal kebersihan kota ini,’’ harap wako lagi.
 
Dan pantauan di lapangan sejak siang (Senin 06/06/2016) sejumlah armada keberbsihan dari DKP, dibantu oleh Bina Marga sudah mulai melakukan penyisiran dan pengangkatan sampah di sejumlah titik di Pekanbaru.
 
Pakai Kontraktor Lokal
Kecewa dengan kinerja PT MIG menangani sampah, Pemko Pekanbaru berencana mencari rekanan lokal saja. Kini soal sampah kembali diambil alih Dinas Kebersihan.
 
Saat ini seluruh pengangkutan sampah di kota Pekanbaru ke TPA (tempat pembuangan akhir) sudah diambil alih Dinas Kebersihan dan Pertamanan kota Pekanbaru. Hal itu karena kinerja PT Multi Inti Guna (MIG) tidak sesuai dengan yang diharapkan. 
 
Sekretaris Daerah kota Pekanbaru, M Noer kepada inforiau Senin (06/6) menyatakan program swastanisasi sampah akan terus dilanjutkan tapi bukan bersama PT MIG melainkan dengan rekanan lain yang bisa membuat kota Pekanbaru terbebas dari tumpukan-tumpukan sampah yang menggunung. 
 
"Saat ini untuk mengantisipasi tumpukan sampah seluruh armada DKP kita kerahkan mengangkut sampah-sampah yang berserakan di pinggir jalan protokol," ungkap M Noer. 
 
Kemudian, pihak DKP juga diminta segera mengirimkan hasil evaluasi kinerja PT MIG selama enam bulan yang grafiknya menurun ke Pemko Pekanbaru. Dengan dasar itu kontrak senilai Rp51 Milyar akan diputus secara resmi. 
 
Ada beberapa krateria untuk rekanan baru Pemerintah kota Pekanbaru dalam hal pengangkutan sampah, yang pertama mereka yang memiliki modal besar dan memiliki perhatian terhadap kota Pekanbaru. 
 
"Kita berharap rekanan kita yang baru berasal dari kota Pekanbaru, sehingga dia mengetahui seluk beluk kota Pekanbaru dan memiliki rasa cinta terhadap kota Pekanbaru. Sehingga ketika kinerja mereka jelek maka keluarga dan anak saudaranya akan malu. Berbeda dengan PT MIG mereka pengusaha dari luar jadi ketika ada masalah mereka cuma habis modal dan rasa malu itu tidak begitu terasa," jelas M Noer lagi. 
 
Ditanya, rekanan mana yang akan menangani sampah selanjutnya, M Noer mengatakan itu masih dalam penjajakan Pemerintah kota Pekanbaru. 
 
"Itu harapan kita, semoga saja secepatnya bisa kita dapatkan," singkatnya.KIM/ir01

KOMENTAR