Pekanbaru Targetkan Raih Adiwiyata Mandiri Nasional

Pekanbaru, inforiau - Sebanyak 88 sekolah dari tingkat SD,SM, dan SMA di wilayah Kota Pekanbaru mulai mengikuti penilaian Adiwiyata tahun 2016. Penilaian ini sendiri melibatkan Badan Lingkungan Hidup (BLH) dan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru.
Wali Kota Perkanbaru Dr Firdaus ST MT melalui Kepala Disdik Kota Pekanbaru, Abdul Jamal mengatakan, 88 sekolah yang mengikuti penilaian Adiwiyata tingkat kota ini, nantinya juga akan diseleksi kembali untuk persiapan mengikuti penilaian di tingkat provinsi maupun nasional.
"Penilaian sudah masuk hari ketiga. Kita juga sudah masuk ke beberapa sekolah dengan BLH. Tentunya kita sudah siapkan lebih banyak lagi untuk ke tingkat provinsi. Hanya saja memang untuk di provinsi akan ada pembatasan jumlah," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, tujuan program Adiwiyata adalah mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab terhadap perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik.
"Program ini dimaksudkan untuk mendukung upaya pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Program ini komitmen yang tinggi dalam menerapkan pendidikan lingkungan hidup dalam aktivitas di sekolah," sebutnya.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk ke tingkat nasional sendiri, yang mana pada tahun 2015 lalu berjumlah 12 sekolah, akan diusahakan mendapatkan penambahan. Hanya saja untuk tahun 2016, Pekanbaru akan lebih memfokuskan Adiwiyata Mandiri.
"Pengalaman kita tahun lalu ada 12 sekolah yang masuk Adiwiyata nasional. Kita tentunya akan berupaya untuk lebih meningkatkannya di 2016 ini. Dan untuk yang sudah lama itu akan difokuskan untuk mengikuti penilaian Adiwiyata Mandiri," paparnya lagi.
Untuk sekolah yang dipersiapkan mengikuti penilaian Adiwiyata Mandiri, Jamal mengatakan ada beberapa sekolah yang menjadi andalan Kota Pekanbaru. Di antaranya seperti SMAN 1 Pekanbaru, SMAN 4 Pekanbaru, SMK 4 Pekanbaru, dan beberapa sekolah dasar lainnya.
Sedangkan untuk pencapaian SMAN 8 Pekanbaru, yang pada tahun sebelumnya telah berhasil meraih Adiwiyata tingkat ASEAN, Kadis mengatakan belum bisa memfokuskan penilaian tersebut. Sebab yang paling terpenting menurutnya adalah pencapaian Adiwiyata Mandiri tingkat nasional.
"Sekarang target kita adalah mandiri, karena pada tahun lalu kita belum mendapatkan satupun untuk yang ini. Untuk mandiri ini cukup berat, karena ada 10 binaan yang harus berhasil dilakukan sekolah. Oleh karena itu paling tidak kita harus dapatkan minimal satu Adiwiyata Mandiri pada tahun ini," tutupnya. ADV/RIS