Pj. Sekda Kampar Keluhkan Tingginya Kredit Macet dan Biaya Operasional di BPR Sarimadu
Kulon Progo - Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Sarimadu dalam beberapa tahun ini mengalami tren kemunduran dalam pelaksanaan aktifitas perbankan. Hal ini dikeluhkan oleh banyak pihak. Termasuk dikeluhkan oleh Pj. Sekda Kampar, Ahmad Yuzar.
Kondisi ini disampaikan oleh Ahmad Yuzar disela kunjungan ke Kabupaten Kulon Progo dan Sleman pada Selasa (4/6/2024) mendampingi Pj. Bupati Kampar Hambali.
Pj. Sekda Kampar Ahmad Yuzar mengatakan, masalah yang terjadi saat ini di BPR Sarimadu, banyaknya kredit macet dan biaya operasionalnya tinggi. Untuk itu ketegasan kita dalam mengambil tindakan yang tegas, sangat dibutuhkan.
"Kemudian juga kehati-hatian kita dalam memberikan kredit kepada pelaku usaha sangat dibutuhkan, dengan demikian likuiditas bank Sarimadu dapat kembali kita tingkatkan, untuk itu mari kita bersama bekerja keras untuk mewujudkannya." kata Ahmad Yuzar.
Belajar dari BPR Kulon, Sekda Kulon Progo, Triono mengatakan bahwa, pemerintah daerah memberikan kepercayaan kepada BPR Kulon Progo untuk mengelola beberapa bentuk bentuk penyaluran dana, seperti untuk Gaji PNS pada dinas pendidikan dan guru SMP, tunjangan profesi guru ASN dan P3K, Honorarium GTT, Bansos dan Dana Hibah, ADD, gaji PPPK, TPP, pembayaran proyek APBD dan penyaluran dana lainnya.
Ditambahkan Triono, dengan adanya penyaluran dana tersebut, tentunya akan dapat menghidupkan BPR yang salah satu contohya dengan memberikan pinjaman kepada ASN melalui pemotongan TPP, mungkin ini bisa diaplikasikan di Kabupaten Kampar.