Seluruh Kedai Kopi Kimteng di Pekanbaru Ditutup

Pekanbaru, Inforiau.co - Mulai hari ini, Selasa (25/7/17), seluruh Kedai Kopi Kimteng yang ada di Pekanbaru tutup untuk sementara waktu. Penutupan ini tak lepas dari laporan soal keracunan makanan yang dialami pelanggan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Helda Suryani Munir membenarkan hal ini dan sebut penutupan ini dilakukan setelah, pihaknya mencabut Sertifikat Laik Sehat Kedai Kopi Kimteng Jalan Senapelan No. 22 Rt 02 RW 04 Kelurahan Kampung Bandar Kecamatan Senapelan Kota Pekanbaru.
"Seluruh Kimteng yang ada di Pekanbaru terpaksa kami minta tutup sementara waktu. Penutupan ini berkaitan dengan adanya laporan dan korban yang keracunan makanan," kata Helda.
Dikatakan Helda, setelah tim yang terdiri dari Diskes, BPOM dan Satreskrim Kota Pekanbaru melakukan turun ke lapangan untuk mengambil sample, maka tim menyebut penyebab masyarakat yang keracunan dari selai yang dibuat pihak kimteng.
"Selai yang dibuat oleh Kimteng terbukti mengandung bakteri tapilofokus aurius yang menyebabkan muntah-muntah, mual dan pusing," tegasnya.
Surat pencabutan sertifikat laik sehat yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Pekanbaru pada 24 Juli 2017 dan berlaku selama inspeksi kesehatan dilakukan. Inspeksi kesehatan dilakukan oleh tim pemeriksa terdiri dari Dinas Kesehatan, Kepolisian, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) serta Satpol PP Pekanbaru.
Menurut dia, selama inspeksi digelar, maka kedai kopi Kimteng yang merupakan ikon Kota Bertuah dengan sejumlah cabangnya menyebar di sejumlah titik itu tidak diizinkan beroperasi hingga pemeriksaan selesai.
"Sekarang kita pencabutan sementara sampai inspeksi yang dilakukan tim kesehatan selesai dilakukan," ujarnya.
Kasus keracunan makanan yang disediakan Kimteng terungkap setelah Wali Kota Pekanbaru, Firdaus mengalami sakit dan mual pasca mengkonsumsi salah satu produk populer kedai kopi tersebut, roti bakar.
Helda menuturkan kejadian bermula pada 5 Juli 2017 lalu, saat sejumlah pejabat Pemko Pekanbaru, termasuk wali kota Pekanbaru, Firdaus mengalami mual dan muntah-muntah pasca mengkonsumsi roti bakar.
Firdaus saat itu sempat membantah bahwa dirinya keracunan makanan, dan mengklaim dirinya sedang kurang sehat. Namun, Firdaus kembali mengalami keracunan makanan setelah mengkonsumsi produk yang sama selang beberapa hari kemudian.
Dinas Kesehatan Pekanbaru selanjutnya melakukan uji laboratorium sampel produk makanan yang dikonsumsi Firdaus ke BBPOM. Uji laboratorium menunjukkan bahwa produk makanan positif mengandung bakteri Staphyoloccus.
"Itu bakteri yang dapat menyebabkan kondisi pencernaan terganggu, diare, mual," jelasnya.
Kemudian pada senin kemarin (24/7), Unit Ekonomi Satreskrim Polresta Pekanbaru bersama dengan Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta BBPOM dan Satpol PP Pekanbaru melakukan sidak kesehatan di Kimteng.
Dari pemeriksaan diketahui sejumlah pelanggaran yang dilakukan pengelola Kimteng Jalan Senapelan. Diantara yang cukup fatal adalah standar kebersihan yang sangat minim. Karyawan tidak dilengkapi masker, sarung tangan, tutup rambut, serta roti dan selai yang diragukan standar kelaikannya.
Berdasarkan pantauan Inforiau, kedai kopi Kimteng yang biasanya selalu ramai pelanggan pada Selasa tutup. Sementara itu, saat disambangi ke tempat penjualan tersebut, pengelola Kimteng tidak bersedia memberikan keterangan kepada sejumlah awak media yang berada di luar toko. kim