SRG Kopra Akan Segera Terwujud
Selasa, 16 Februari 2016 21:37:32 1235

Kepala Dinas Perdagangan, Edyswan Hasby yang didampingi Kabid Perdagangan Raja Teruna dan Sekretaris tim Percepatan Pelaksanaan SRG, Azwar saat ekspos SRG
Tembilahan, inforiau.co - Sistem Resi Gudang (SRG) yang merupakan salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Inhil untuk menaikkan perekonomian masyarakat, khususnya bagi petani kelapa yang merupakan 70 persen profesi penduduk Inhil, kian mendekati hasil.
Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Kepala Dinas Perdagangan, Edyswan Hasby, bahwa saat ini SRG untuk komoditi Kopra tinggal menunggu persetujuan dari Kementerian Perdagangan. "Usulan ini sudah sampai ke BAPEPTI (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi), jadi saat ini tinggal menunggu Surat Keputusan dari Kementerian Perdagangan yang nantinya akan dituangkan dalam peraturan daerah," ungkap Edyswan Hasby, yang didampingi Kabid Perdagangan Raja Teruna dan Sekretaris tim Percepatan Pelaksanaan SRG, Azwar, Selasa (16/2).
Sementara itu, Sekretaris Tim Percepatan Pelaksanaan SRG, Azwar mengatakan jika dalam waktu dekat SK dari kementerian akan keluar. "Sebulan lagi Insya Allah sudah keluar. Namun untuk pelaksanaannya mungkin tahun 2017 baru bisa direalisasikan," jelasnya.
Sebab, untuk melaksanakan SRG masih ada beberapa hal yang perlu disiapkan. "Setelah ada SK baru kami bisa mempersiapkan segala sesuatu, seperti pembuatan Ranperda tentang SRG," katanya.
Kelebihan dari SRG dikatakannya sangat banyak bagi petani kelapa. Selain menstabilkan harga kopra sesuai dengan harga dunia, petani juga bisa menentukan kapan waktu penjualan kopra tersebut.
"Nanti setelah diantar le gudang, petani bisa langsung menjual atau menunggu terlebih dahulu hingga harga naik. Adapun waktunya paling lama 3 bulan. Selain itu, setelah diantar petani mendapat resi yang bisa dicairkan di bank BNI atau BRI sebesar 70 persen," katanya.
Pelabuhan parit 21 yang selama ini masih menganggur nantinya akan dialokasikan sebagai pusat gudang untuk menampung kopra jika SRG sudah dilaksanakan.
Untuk pelayanan di pedesaan, tim SRG akan membuat perjanjian dengan para pengumpul yang ada. "Bagi masyarakat yang ingin mengantar langsung ke Tembilahan, silahkan. Bagi masyarakat yang hanya menjual sedikit, bisa dengan pengumpul dengan harga yang ditetapkan oleh resi gudang," jelasnya. SAF