Tamat PDTA Bukan Berarti Tamat Belajar Ilmu Agama
Senin, 30 Mei 2016 22:20:44 1099

Tapung, inforiau.co - Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten kampar terkait siswa/i yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Lanjut Tingkat Pertama (SLTP) memang harus terlebih dahulu dengan syarat memiliki Ijazah tamatan Pendidikan Diniyah Takmiliyah Awaliyah (PDTA) atau MDA, akan tetapi walaupun para anak sudah menamatkan PDTA bukan berarti anak-anak tamat juga dalam belajar ilmu agama.
Hal tersebut ditegaskan Bupati Kampar, H Jefry Noer, SH saat mewisuda sebanyak 16 santri Pendidikan Diniyah Takmiliyah Awaliyah (PDTA) Al Huda di Desa Pancuran Gading Kecamatan Tapung, Sabtu sore (28/5).
Jefry Noer menjelaskan, bahwa selain sebagai syarat anak-anak masuk SLTP, belajar di PDTA atau MDA juga memiliki makna yang jauh lebih bermanfaat. Sebab dengan belajar ilmu agama di PDTA para anak-anak antinya kalau sudah besar bagi yang laki-laki bisa menjadi iman yang baik dalam keluarga dan masyarakat sekitarnya.
Apalagi nantinya para santri bisa mendo’akan para orang tuanya, karena do’a anak kepada orang tua akan sampai langsung kepada orang tuanya oleh Allah SWT apalagi bagi anak laki-laki. Makanya, untuk selalu agar anak tidak lepas dari ilmu agama, Pemda Kampar telah membuat Peraturan Daerah Tentang Magrib Mengaji.
Lanjut orang nomor satu di Kampar tersebut, dengan danya Perda tersebut kedepan di Kampar khususnya masyarakat Desa Pancuran Gading, bahwa pada waktu magrib selesai sholat magrib setiap rumah tidak ada lagi menghidupkan televisi, melainkan diganti dengan kegiatan mengaji atau yang dinamakan magrib mengaji.
Untuk itu sekali lagi pendidikan melalui jalur PDTA/MDA sendiri memang sangat perlu, karena hal ini merupakan suatu proses dalam mencetak generasi penerus yang berahklak dan berkepribadian Islami.Untuk itu Pemerintah Kabupaten Kampar kedepan akan lebih giat lagi mendukung program pendidikan di jalur MDA tersebut, dengan berbagai bantuan baik fisik maupun non fisik.
Saat mewisuda, Jefry Noer, juga memberikan sedikit hadiah berupa uang kepada seluruh santri yang diwisuda. Ia berpesan jangan sekali-kali uang tersebut dipergunakan untuk belajar membeli narkoba atau lem yang untuk dihisap. Sebab kita tau saat ini anak-anak SD pun sudah banyak yang mengenali yang namanya Narkoba.HEN