Tim RBRA Rampungkan Persiapan Jelang Penilaian, Pemko Pekanbaru Optimis Dua RTH Akan Terstandarisasi
Pekanbaru, Inforiau.co -Menjelang penilaian standardisasi Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA) tahun 2025, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Kota Pekanbaru bersama OPD terkait terus berkoordinasi untuk mematangkan persiapan.
Penilaian RBRA merupakan kegiatan penting yang dilakukan secara nasional untuk memastikan bahwa ruang-ruang publik yang digunakan anak-anak telah memenuhi aspek keamanan, kenyamanan, kebersihan, dan inklusivitas.
Dalam rapat gabungan yang dihadiri oleh seluruh stakeholder terkait, tim membahas beberapa indikator penilaian dan apa saja item yang sudah atau belum disiapkan.
Rapat yang dilaksanakan di Ruang Rapat DLHK Pekanbaru, dipimpin oleh Kepala Dinas DP3APM Hj Erna Juita, SH, M.Si diwakilkan Sekretaris DP3APM Pekanbaru Vemi Herliza,S.STP, M.H pada Jumat (5/12/2025).
Beberapa Indikator penilaian kelayakan RBRA yang dibahas yakni terkait kondisi permainan di RTH, perawatan dan pemeriksaan berkala yang harus disetujui ahli seperti dokter, guru olahraga, hingga membahas petugas pengawas keselamatan.
Vemi Herliza mengatakan persiapan jelang audit RBRA hampir rampung. Veni mengaku mendapat dukungan yang luar biasa dari setiap OPD. Menurutnya, OPD terkait sudah memaksimalkan tugasnya dengan baik.
"Rapat hari ini melihat kembali apa yang menjadi indikator penilaian dan apa saja yang belum selesai. Alhamdulillah dukungan OPD luar biasa dan tim internal bekerja dengan baik," ujar Vemi.
Vemi berharap tim gabungan ini bisa terus berkoordinasi dan bersinergi untuk membuat RBRA lebih baik dan ramah untuk anak.
Untuk tahun ini, Pekanbaru mengajukan dua lokasi untuk audit RBRA, yakni Ruang Terbuka Hijau (RTH) Tunjuk Ajar dan Kaca Mayang.
"InsyaAllah dua RTH ini bisa terstandarisasi, sehingga ada tempat bermain anak yang nyaman dan aman,' tuturnya.
Vemi berharap agar nanti pemerintah dan masyarakat bekerjasama menjaga kedua RTH ini agar tidak dirusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Semoga nantinya semua pihak bisa menjaga kondisi RTH ini tetap baik. Jangan nanti sudah terstandarisasi tapi dirusak. Kita ingin mencapai status kota layak anak. Ini salah satu indikator," Sebut Vemi.
