BWI Riau Taja Diskusi Esksekutif Guna Optimalkan Pengelolaan Wakaf

Sabtu, 22 Oktober 2022 21:40:07
BWI Riau Taja Diskusi Esksekutif Guna Optimalkan Pengelolaan Wakaf
Saat diskusi berlangsung

Inforiau - Dalam upaya meningkatkan pengelolaan wakaf di Riau, Badan Wakaf Indonesia Perwakilan Provinsi Riau menggelar 1st Executive Discourse on Waqf atau diskusi eksekutif terhadap wakaf, Jumat (21/10/2022).

Untuk diketahui, wakaf merupakan perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya. Hal ini untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu. Sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum sesuai syariah.

Sedangkan, diskusi eksekutif wakaf ini merupakan salah satu program literasi dan edukasi wakaf kepada seluruh komponen masyarakat baik di kalangan para aktivis wakaf, organsisasi pengelolaan yang dikemas dalam bentuk dialog.

Kegiatan ini bertujuan untuk menambah ilmu pengetahuan terkait pengelolaan wakaf bagi BWI Provinsi Riau. Selain itu juga bagi instansi terkait wakaf agar ke depannya pengelolaan wakaf di Riau lebih baik lagi.

Mengusung tema "International Collaboration On Waqf", kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Malaysia yaitu Ketua Majelis Permuafakatan Wakaf antarbangsa atau International Waqf Action Council (IWAQF) Datuk Dr Mohammad Ghazali Bin MD Noor secara virtual.

Asisten I Setdaprov Riau Masrul Kasmy menyampaikan, bahwa Pemprov Riau terutama Gubernur Riau sangat konsen dalam pengembangan wakaf di Riau ini.

"Pak Gubernur kita juga sangatlah konsen terhadap wakaf juga zakat. Karena, wakaf dan zakat ini memberikan kontribusi yang baik bagi kepala daerah terutama untuk pemberdayaan ekonomi umat," ujarnya.

Pihaknya menjelaskan, Provinsi Riau dikenal dengan marwahnya sebagai The Homeland of Melayu yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

"Riau memiliki potensi wakaf yang luar biasa, baik harga benda wakaf tak bergerak maupun yang bergerak," jelas Masrul.

Ia berpendapat, jika wakaf dikelola secara profesional maka tentunya wakaf ini akan menjadi lembaga Islam potensial yang berfungsi mendanai dan mengembangkan perekonomian ummat.

"Sebab, maju mundurnya wakaf ini sangat ditentukan oleh baik dan buruknya sebuah manajemen pengelolaan wakaf," ungkapnya.

Menurutnya, dalam rangka pengelolaan wakaf secara profesional yang mempunyai dampak terhadap peningkatan ekonomi ummat tentu perlu adanya kerjasama yang erat antara pengelola wakaf dan instansi terkait.

"Jika kita ingin pengelolaan wakaf secara profesional ini berdampak baik bagi ekonomi ummat maka sinergitas antar lembaga dan institusi perwakafan ini perlu lebih kita eratkan lagi," sebut Masrul.

Sementara itu, Ketua BWI Riau, Abdul Rasyid Suharto menyatakan, bahwasanya kegiatan ini merupakan perbincangan tentang wakaf seri pertama dan kerjasama pengelolaan wakaf antarbangsa.

"Insyaallah program ini akan terus kami lakukan. Seri pertama ini, kita sangat berbahagia dapat belajar dari Datuk Mohammad Ghazali," ujarnya.

Abdul Rasyid juga berharap, melalui diskusi ini dapat membuka wawasan dan pengetahuan tambahan tentang pengelolaan wakaf yang baik di luar negeri agar bisa diterapkan di wakaf Provinsi Riau.

"Semoga dengan diskusi bersama Datuk Mohammad Ghazali ini bisa memberikan pencerahan bagi kita terkait pengelolaan wakaf di Indonesia terutama di Provinsi Riau," harap Abdul Rasyid.*

KOMENTAR