Kapolresta Minta Oknum RW Segera Ditangkap

Rumbai, inforiau - Kapolresta Pekanbaru AKBP Tonny Hermawan meminta Kasatreskrim, Kompol Bimo Aryanto segera menangkap oknum Ketua RW di wilayah Kecamatan Rumbai yang melakukan pencabulan. Pasalnya, kejadian yang dilaporkan oleh lima orang anak dan dua diantaranya menjalani visum itu harusnya menjadi atensi.
Kepada Kasatreskrim, Kompol Bimo Aryanto, Kapolresta Pekanbaru AKBP Tonny Hermawan langsung mempertanyakan perihal kasus pencabulan tersebut. Namun, setelah Tonny mendengar penjelasan Kasatreskrim. Kapolresta meminta Bimo segera menangkap pelaku oknum Ketua RW tersebut.
"Wah. Itu tidak bisa dibiarkan. Kalau bisa pelakunya segara ditangkap," ujarnya.
Sebelumnya, Kasatreskrim Polresta Pekanbaru, Bimo Aryanto mengungkapkan, aksi pencabulan RS alias GS (50) terhadap anak lelaki berusia 12 tahun dilakukan di depan istrinya. Menurut Bimo pengakuan tersebut berdasarkan kesaksian dari korban tentang apa yang dialaminya.
"Ya, aksi pencabulan dilakukan didepan istrinya. Jadi ada lima orang anak yang disuruh memegang alat kelamin terlapor. Namun hanya dua anak yang memegang sedangkan tiga anak takut dan memilih kabur," terang Bimo.
Dikatakannya, dua orang korban kemudian melakukan visum. "Visum dilakukan untuk mengetahui apakah korban juga dicabuli dari belakang oleh terlapor," terang Bimo.
Selain berharap dari hasil visum, polisi juga akan memeriksa saksi-saksi termasuk istri terlapor. Lima anak di Jalan Palas Pastoran, Kecamatan Rumbai mendatangi Polresta Pekanbaru.
Didampingi orang tua dan Lembaga Bantuan Peduli Anak Riau (LB-PAR) kelimanya mengaku sudah dicabuli oleh salah seorang oknum ketua RW.
Pencabulan itu sendiri dilakukan di rumah terlapor yang berinisial RS alias GS (50).
"Informasi dari keluarga korban pencabulan sudah beberapa kali dilakukan. Modusnya korban dibujuk ke rumah terlapor dengan alasan memandikan hewan (babi.red) serta modus lainnya," terang Ketua DPP LB-PAR, Rosmaini.
Terlapor kemudian meminta anak-anak memegang kemaluanya. Dari lima anak yang mendatangi Polresta, dua di antaranya dilakukan visum. "Kita berharap dari hasil visum itu nantinya bisa menjerat pelaku. Sebab dari pengakuan korban, sudah beberapa kali aksi pencabulan dilakukan," terang Rosmain. INT/EJO