Penuhi Undangan Buka Puasa Polda Riau, Muhammadiyah Sampaikan Beberapa Poin Moderat dan Berkemajuan

PEKANBARU, INFORIAU.CO - Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Riau, Dr Hendri Sayuti MAg beserta rombingan kembali melakukan buka puasa bersama dengan Kapolda Riau, Irjen Pol Muhammad Iqbal SIK MH, Ahad (16/04/23) malam kemarin.
Bertempatkan di Rumah Dinas Polda Riau, Dr Hendri Sayuti MAg menyampaikan 3 (tiga) poin penting kepada Kapolda Riau M Iqbal tentang kehadiran organisasi Muhammadiyah dalam upaya memajukan negeri.
Yang pertama ialah, Muhammadiyah memiliki pengalaman panjang menampilkan Islam moderat sekaligus memiliki etos berkemajuan. Pengalaman inilah yang menjadi modal bagi kita untuk memajukan negeri menuju arah yang lebih substantif tidak sekedar semboyan yang bersifat retorik.
"Sebagai ormas keagamaan, Muhammadiyah telah terbukti memberikan kontribusi dalam memajukan semua aspek kehidupan berbangsa, membantu memikul tanggungjawab dan pekerjaan yang sebetulnya menjadi tanggung jawab negara (state obligation)," ujar Dr Hendri Sayuti.
Hal ini telah mencakup beberapa aspek, lanjut Hendri Sayuti, mulai dari aspek pendidikan, pelayanan sosial, keagamaaan, kesehatan, ekonomi, budaya dan aspek lainnya. Sampai hari ini, Muhammadiyah terus bekerja melalui amal usahanya untuk melayani negeri.
Poin kedua ialah terkait dengan politik dan komitmen kebangsaan, dimana Muhammadiyah sejak awal telah menegaskan bahwa Indonesia merupakan 'Dar al-Ahdy wa al- Syahadah' ialah Indonesia merupakan negara yang lahir atas dasar kesepakatan bersama semua anak bangsa.
"Karena itu, tidak boleh ada anggapan bahwa kelompok merekalah yang 'paling Indonesia' apalagi disertai dengan merendahkan dan menegasikan yang lain. Karena itu, tugas kita bukan hanya menjaga negara ini agar tetap utuh tetapi kita juga bertanggung jawab mengisi dan memajukanhya," tegasnya.
Lebih lanjut, teriakan NKRI harga mati sebagai bentuk penegasan komitmen itu boleh saja, namun yang lebih substantif kita mesti berkontribusi terus menerus menjaga, merawat, mempertahan keutuhannya, menghargai sesama anak dan warga bangsa, dan mengisinya sesuai dengan cita-cita awal pendirian negara.
"Pendeknya, relasi Islam dan Negara telah tegas! Yaitu muslim wajib menjaga sekaligus memajukan Indonesia," tegas Hendri Sayuti.
Poin ketiga ialah, terkait dengan hasil metode Hisab Hakiki Wujudul Hilal yang digunakan Muhammadiyah maka Idul Fitri tahun ini bertepatan dengan hari Jumat 21 April 2023.
"Jika nanti terjadi perbedaan penetapan 1 Syawal maka kami meminta kepada Kapolda jaminan keamanan untuk pelaksanaan Idul Fitri sesuai dengan yang diyakini oleh masing-masing warga masyarakat dengan semangat saling menghargai dan terus mendalami makna dari Idul Fitri itu sendiri," harap Hendri Sayuti.
Oleh karena itu, kedepannya Organisasi Muhammadiyah tidak akan berhenti mencari upaya agar masa akan datang ada titik temu metodoligis dan kebijakan penentuan awal bulan yang lebih akurat dan kekinian tanpa menciderai esensi dari nash syariah dan jalinan ukhuwwah. RLS/***