Rahman: Yah, Kapan Kita Beli Baju Lebarannya?

Kamis, 23 Juni 2016 09:53:23 710
Rahman: Yah, Kapan Kita Beli Baju Lebarannya?
Salah seorang buruh angkut PT MIG yang terpaksa membawa anaknya (rahman) ikut demo, karena si anak ngotot ingin bertemu Pemerintah Kota Pekanbaru.

Sukajadi, inforiau - Panas terik matahari seakan tak menjadi halangan bagi ratusan buruh angkut PT MIG Pekanbaru untuk melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Walikota Pekanbaru pada, Rabu (22/6) pagi.

Aksi demo dengan tujuan agar Pemko Pekanbaru untuk dapat mendesak para petinggi PT MIG agar gaji yang selama dua bulan terakhir segera dibayarkan ini dilakukan dengan berbagai cara, yakni ada yang memakai spanduk dikepala, dan ada pula yang membawa anaknya untuk ikut berpanas-panasan.

Seperti yang yang disampaikan Ujang ketika dijumpai Inforiau dilapangan bahwasanya Ia sama sekali tak ingin anaknya yang bernama Rahman ini ikut dalam aksi demo tersebut, akan tetapi lantaran anaknya tersebut yang maksa ingin ikut juga, dengan terpaksa Ia harus membawanya.

"Bukan saya yang mengajaknya dek, melainkan dia sendiri yang ngotot pengen ikut, katanya mau jumpa Pak Wali Kota secara langsung," ujar Ujang kepada Inforiau sambil menggendong anaknya dipundak.

Pada kesempatan ini Ujang juga mengatakan betapa ia sangat sedih setiap kali anaknya merengek meminta baju lebaran. "Ayah, kapan kita beli baju lebaran?," ujarnya menirukan ucapan anaknya.

Dengan mata berkaca-kaca ia bercerita bahwa saat ini dirinya sama sekali tak memiliki pekerjaan lain sebagai tompangan kehidupan keluarga. "Tak tau lagi harus apa, gaji gak dibayar. Padahal kami hanya menuntut hak kami, kenapa begitu sulitnya mereka membayarkan," ungkapnya.

Selain itu, Sukino salah seorang pendemo lainnya ketika dijumpai Inforiau terkait aksi demonstrasi yang mereka lakukan, dengan lantang Ia menyebutkan, "Dua bulan gak gajian, dua bulan pula istri ku tidur cuma liatin punggung saja, apa gak sedih rasanya," ujar pria yang mengaku menikah pada awal tahun 2016 ini.

"Satu bulan gak gajian, masih satu kantong celana yang tersiksa, namun ini, dua isi celana yang sudah terancam kesejahteraannya! Untuk itu, kami meminta kepada Pemerintah Kota Pekanbaru, mohon kami pak! Bantu kami pak agar PT MIG segera membayarkan gaji kami," pintanya. IIN

KOMENTAR