Bandit Mengganas!

Pekanbaru, inforiau - Akhir pekan ini, para bandit mengganas di Riau. Kalau di Indragiri Hulu lima bandit menyekap satu keluarga dan membawa kabur Rp120 juta, maka di Pekanbaru lain cerita. Seorang bandit menembak korbannya persis di depan rumah warga di Jalan Hasanuddin Pekanbaru. Korban bernama Jodi Setiawan alias Jodi Oye (21) ditemukan tewas bersimbah darah dengan lubang peluru menembus dari dada tembus ke punggungnya.
Peristiwa itu terjeadi, sekitar pukul 23.30 WIB, saat Wali Saputra mendengar teriakan minta tolong dan beberapa kali suara tembakan senjata api (senpi) dekat rumahnya, Wali langsung bergegas keluar rumah dan mendapati korban sudah tergeletak berlumuran darah di depan pintu rumahnya. Melihat kondisi ini, Wali langsung melapor ke Polsek Limapuluh yang kemudian datang ke TKP untuk penyelidikan serta olah TKP. Sementara itu, jasad korban dievakuasi ke RS Bhayangkara Polda Riau, untuk visum.
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Ariyanto, saat dikonfirmasi, Ahad (8/1/2017), membenarkan adanya peristiwa penembakan yang terjadi di salahs atu rumah warga jalan Hasanudin, Kecamatan Limapuluh tersebut.
''Terdapat luka tembak di dada korban. Dari keterangan saksi, melihat sebuah mobil warna hitam berhenti tepat di depan rumah," kata Bimo.
Selain itu, Kasat menuturkan, pihaknya turut menyita sepeda motor milik korban yang diketahui merupakan warga jalan Khadijah Ali, Kampung Dalam, Kecamatan Senapelan. "Ketika ditemukan, korban mengenakan kaos hitam, celana jeans. Di dekat korban juga ada uang Rp1.350.000 dan selembar uang Rp50 ribu yang dilipat," tuturnya.
"Dalam lipatan uang pecahan Rp50 ribu itu, kita temukan sebuah pil diduga ekstasi. Tapi, kita masih akan lakukan penyidikan mendalam, apakah pil tersebut berkaitan dengan insiden penembakan ini, atau tidak. Pelaku masih dalam penyelidikan," tukasnya.
Pasca insiden penembakan, Kasat Reskrim Kompol Bimo Ariyanto, menuturkan sejumlah saksi sudah dimintai keterangan, termasuk pihak keluarga korban yang langsung dihubungi pihak kepolisian, setelah mengetahui identitas korban.
"Sementara ini, ada enam orang saksi yang sudah kita periksa, dua orang dari pemilik rumah tempat korban di temukan tewas, empat lainnya warga Kampung Dalam, termasuk pihak keluarga korban," tutur Kasat.
Kasat melanjutkan, dari hasil visum terhadap jasad korban, ditemukan satu luka tembak senjata api (senpi) yang diduga menjadi penyebab kematian korban. "Kita temukan satu luka tembak di dada kiri yang tembus ke punggung. Diduga, karena itu, korban akhirnya tewas," katanya.
Selain memeriksa enam saksi, Polresta juga mendapatkan hasil rekaman dari enam CCTv yang terpasang di sekitar TKP.
''Untuk bukti rekaman CCTv sedang dilakukan proses pengambilan secara digital forensik," kata Kapolresta.
Terkait dengan proyektil peluru milik pelaku yang berhasil diperoleh dari bagasi mobil saksi, Kapolresta mengatakan, proyektil tersebut akan diselidiki. "Proyektilnya kita kirimkan ke labfor Medan untuk mengetahui secara pasti, senjata api (senpi) yang digunakan pelaku, apakah senpi organik atau rakitan," jelasnya.
Lima Bandit di Inhu
Sementara itu di Inhu, lima orang kawanan rampok berhasil melarikan uang Rp120 juta serta perhiasan emas, Ahad (8/1/2017). Mereka beraksi bermodalkan senjata api dan sempat menyekap korbannya di dalam rumah. Kejadian tersebut berlangsung pukul 02.30 WIB, Minggu menjelang subuh tadi. Menurut kesaksian korban bernama Wahyudi (45), penjahat ini berjumlah sekitar lima orang, dan memiliki senjata api.
Ketika kejadian, Wahyudi terbangun lantaran ada suara mencurigakan dari jendela rumahnya, yang beralamat di Desa Tanjung Beludu, Kelayang Kabupaten Inhu. Saat dicek, jendela tersebut sudah dalam keadaan terbuka.
Belum sempat berbuat apa-apa, para pelaku yang sudah di dalam rumah langsung mengancam korban agar tidak berbuat yang macam-macam. Selain itu mereka juga menodongkan senjata api, sehingga korban tak bisa berbuat banyak.
Dengan cepat kawanan tersebut mengacak-acak seisi rumah. Mereka berhasil mendapati uang Rp120 juta, serta cincin emas sebanyak dua mayam. Sebelum pergi, para penjahat itu menyekap korban dengan mengikatnya memakai tali.
"Mereka kabur lewat belakang. Menurut keterangan, kawanan tersebut juga sempat melepaskan delapan tembakan," ungkap Kapolres Inhu, AKBP Abas Basuni.
Ia memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Menurut laporan polisi, pelaku berciri-ciri memiliki postur tubuh tegap. "Mereka juga memakai masker saat melakukan kejahatan," sambungnya.
Kepolisian sedikit mengalami kesulitan, lantaran kawanan ini cukup cerdik. Sebelum meninggalkan rumah, mereka sempat merusak alat komunikasi serta membawa kabur receiver CCTv. ****1/grc