Kelompok Tani Sampaikan Surat ke DPRD

Senin, 12 September 2016 22:27:23 1381
Kelompok Tani Sampaikan Surat ke DPRD
Buruh PT RPI sedang menanam pohon akasia di gawangan kebun sawit warga
Rengat, inforiau.co - Sebanyak 33 Kelompok tani yang memiliki dan mengusahai 2500 haktare lahan kelapa sawit di Desa Lubuk Batutinggal Kecamatan Lubuk Batujaya Kabupaten Indragiri hulu (Inhu) menyampaikan surat pengaduan ke DPRD Inhu. Dalam surat tertanggal 1 September 2016 tersebut menjelaskan kalau PT Rimba Peranap Indah (PT RPI) membabat  lahan perkebunan mereka.
 
Selain lahan perkebunan sawit warga sudah dirusak oleh PT RPI, surat tersebut juga menjelaskan kalau fasilitas umum berupa  4 unit jembatan sudah dirusak oleh PT RPI sehingga akses jalan kelahan perkebunan masyarakat terganggu. 
 
"Jembatan tersebut dibangun murni swakolola masyarakat," kata ketua Himpunan kelompok tani Lubuk Batujaya, Assbullah SH, Senin (12/9).
 
Dikatakan, 33 Gabungan kelompok tani yang merasa dirugikan tersebut, juga menjelaskan kalau, sudah menjelaskan dan menyampaikan secara resmi kondisi yang terjadi kepada Bupati Inhu namun, hingga mencapai 700 haktare lebih lahan masyarakat yang dirusak oleh pihak PT RPI, belum ada reaksi pemerintah.
"Haruskan kami bentrok dulu dilapangan, sampai ada korban baru aktifitas PT RPI bisa dihentikan pemerintah," tanya Asbullah didampingi beberapa ketua kelompok tani.
 
Surat yang dikirimkan gabungan kelompok tani Lubuk Batujaya meminta, sebelum Bupati Inhu melakukan kebijakan sesuai aturan maka, hendakya pihak DPRD mengantisipasi konflik dengan cara menghentikan aktifitas PT RPI. 
 
Surat Gabungan kelompok tani yang ditujukan kepada Pimpinan DPRD Inhu tersebut juga di tembuskan kepada Kadisbun Inhu, Kapolres Inhu, Dandim 0302 Inhu, Kejari Inhu, ketua PN Rengat dan Komnas HAM.
 
Kata Asbullah, permohonan masyarakat melalui surat resmi, juga ditanda tangani oleh pengurus dan  koordinator gabungan kelompok tani serta diketahui oleh 4 Kepala desa setempat yang termasuk dalam kelompok tani, diantaranya Kades Lubuk Batutinggal, Masrullah, Kades Sei-beberas, Slamet Raharjo, Kades Tasik Juang, Abdul Ghopur dan Kades Pontian Mekar, Misnadi.
 
"Masyarakat jelas-jelas dirugikan, selain banyak tanaman warga yang dirusak oleh alat berat, akses jalan dan jembatan juga dirusak," ujar Asbullah.KUS

KOMENTAR