Libatkan Petugas Imigrasi, Begini Kerjasama Loloskan Buron Eddy Sindoro

Kamis, 06 Desember 2018 22:31:03 516
Libatkan Petugas Imigrasi, Begini Kerjasama Loloskan Buron Eddy Sindoro
Eddy Sindoro, mantan Bos Lippo Grup ketika menjalani pemeriksaan sebagai tersangka di KPK (Foto: Ari Saputra/detikcom)

Jakarta, inforiau.co - Pegawai protokoler AirAsia, Dwi Hendra Wibowo mengakui memberikan topi dan kacamata kepada mantan Presiden Komisaris Lippo Group, Eddy Sindoro di Bandara Soekarno Hatta. Topi dan kacamata itu diberikan agar Eddy bisa menyamar.

Pria disapa Bowo itu awalnya diminta Sekretaris PT Gajendra Adhi Sakti, Dina Soraya untuk membantu Eddy menuju Bangkok Thailand tanpa pemeriksaan petugas imigrasi bandara. Eddy saat itu terbang dari Malaysia menuju Jakarta.

"Untuk penyamaran (Eddy Sindoro) mungkin, saya nggak jelas maksud apa, cuma diperintah Bu Dina saja," ucap Bowo ketika dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan dengan terdakwa Lucas di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Kamis (6/12/2018).

Jaksa kemudian membacakan BAP milik Bowo atas pertemuan dengan Dina. Dalam pertemuan itu, Dina menyampaikan pekerjaan dari teman Riza Chalid yang diakui Dina sebagai Bos PT Gajendra Adhi Sakti untuk menjemput Eddy dkk.

"BAP Anda, pertemuan Anda dan Dina, Dina menyampaikan kerjaan ini bukan dari Pak Riza tapi teman bapak Riza Chalid melalui lawyer," kata jaksa yang dibenarkan Bowo.

Bowo juga mengaku menerima uang SGD 30 ribu dan Rp 10 juta dari Dina Soraya untuk biaya operasional di Bandara Soetta. Uang tersebut dibagikan kepada Yulia Shintawati selaku Duty Executive PT Indonesia AirAsia, M Ridwan selaku Staff Customer Service Gapura dan Andi Sofyar selaku petugas imigrasi Bandara Soekarno-Hatta. Ketiga orang itu disebut Bowo membantu menjemput Eddy bersama Chua Chwee Chye alias Jimmy alias Lie dan Michael Sindoro di Bandara Soetta.

"Shinta terima Rp 20 juta, terus Ridwan dan Andi saya kasih uang plus handphone," kata Bowo.

Uang tersebut digunakan Bowo untuk membeli topi dan kacamata agar publik tidak mengenali Eddy di Bandara. Bowo saat itu diperintah Dina untuk membeli topi dan kacamata.

"Ada request Pak Eddy kepada Ibu Dina dari pemikiran saya karena permintaan Ibu Dina," tutur Bimo.

Selama pengalaman bekerja di Bandara, Bowo mengaku selalu memberikan sesuatu kepada tamunya. Hanya Eddy yang diberikan topi dan kacamata oleh Bowo.

"Biasanya saya belikan makanan dan minuman tapi baru kali ini topi sama Pak Eddy," kata Bowo.

Eddy Sindoro merupakan tersangka KPK yang kabur ke luar negeri. Suatu ketika Eddy Sindoro dideportasi dari Malaysia karena menggunakan paspor palsu. Namun Lucas menyarankan agar Eddy Sindoro kabur lagi sesaat setelah tiba di Indonesia.

Lucas pun meminta bantuan Dina untuk mengurus agar Eddy Sindoro bisa kabur dari Indonesia ke Thailand tanpa melewati imigrasi. Siasat pun disiapkan hingga akhirnya Eddy Sindoro melenggang bebas dari incaran KPK. Pada akhirnya KPK menjerat Lucas yang kemudian membuat Eddy Sindoro menyerahkan diri.dtc/ir

KOMENTAR