Pemkab akan Bangun Pembangkit Listrik 30 MW

Jumat, 08 April 2016 18:00:59 1241
Pemkab akan Bangun Pembangkit Listrik 30 MW
Rapat pembahasan rencana pembangunan pembangkit listrik 30 MW di Inhil

Pekanbaru, inforiau.co - Bupati Indragiri Hilir HM Wardan mengakui jika pasokan listrik di Inhil masih minim. Untuk itu, pemerintah Kabupaten Inhil akan berupaya maksimal untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat.

Hal itu disampaikannya usai melakukan penandatanganan kepepakatan (Memorandum of Understanding/MoU) bersama PT PLN Wilayah Riau-Kepulauan Riau, Perusahaan Gas Negara (PGN) dan investor. Dimana, dalam MoU tersebut Pemkab Inhil maupun PLN dan PGN sama-sama mendesak akan kebutuhan listrik. Bahkan untuk memuluskan penyediaan listrik tersebut, Pemkab Inhil juga bersedia mendukung dan mensupport PLN maupun PGN untuk menggesa pembangunan listrik.

"Saat ini Inhil baru memiliki daya listrik 37 persen, dengan begitu masih ada defisit listrik 63 persen. Ini merupakan hal yang harus segera dilakukan solusinya karena listrik adalah kebutuhan mendasar," ungkapnya.

Karena itu, tahun ini sebagai tahap awal Pemkab Inhil bersama rekanannya akan membangun pembangkit listrik 30 Megawatt (Mw) dengan menggunakan gas sebagai sumber energi listrik.  "Insya Allah yang 30 Mw itu kita bangun menggunakan tenaga gas, yang diambil dari pipa gas Kuala Tungkal menuju Kuala Enok melalui jalur laut," kata Bupati Inhil, H Muhammad Wardan kepada wartawan, Kamis (7/4) di Pekanbaru.

Langkah ini dilakukan Pemkab Inhil selain memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga, juga sebagai antisipasi kebutuhan listrik pengembangan industri di Kawasan Industri Kuala Enok, yang tahun ini pembangunan infrastrukturnya mulai dikerjakan.  

Meski demikian, Bupati Wardan menyakini 30 Mw tersebut tidak akan memenuhi karena untuk memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga di Inhil sudah sangat terbatas. Karena rasio elektrifikasi listrik Inhil baru sampai 37 persen, dengan dibangunnya 30 Mw itu bisa memenuhi kebutuhan listrik 67 persen.

"Kita berharap sekaligus mendesak PLN dan PGN segera melakukan pembangunan listrik. Mudah-mudah tahun ini bisa dimulai, sehingga tahun depan listrik sudah bisa digunakan oleh masyarakat," harapnya.

Pada kesempatan itu Bupati Wardan juga meminta pihak PLN segera menentukan titik koordinat pembangunan listrik sebesar 30 Mw, mengingat tiik koordinat itu sudah masuk dalam Rencana Umum Pengadaan Listrik (RUPL) dari Pemerintah Pusat.

"Seharusnya sudah bisa direalisasikan pada awal tahun 2016 ini. Namun hingga saat ini proyek tersebut belum berjalan. Karena itu kita minta PLN segera memberikan solusi. Tadi  ada beberapa alternatif untuk penentuan titik koordinat, salah satunya di daerah Selenseng, Kecamatan Kemuning,  Inhil," kata Wardan, Kamis (7/4/2016) di Pekanbaru.

Diketahui pengadaan kebutuhan akan listrik itu diatas 50 Mw prosesnya dilakukan PLN Pusat. Namun karena kebutuhan listrik di Inhil hanya 30 Mw, makanya Pemkab Inhil meminta PLN lokal untuk menyelesaikannya.

Saat ini kebutuhan listrik di Inhil 25 Mw, sedangkan pasokan listrik yang ada baru 15 Mw. Atas kondisi itu lah, masyarakat Inhil masih menikmati listrik 12 sampai 14 jam. Jika pembangunan listrik di Inhil dimulai tahun ini, maka sudah dipastikan tahun depan Inhil bebas krisis listrik. SAF/AMN

KOMENTAR