Perhumas Keluarkan Rekomendasi Humas 4.0, Integritas dan Kolaborasi Modal Utama

Rabu, 12 Desember 2018 16:28:51 605
Perhumas Keluarkan Rekomendasi Humas 4.0, Integritas dan Kolaborasi Modal Utama
Logo Perhumas

Jakarta, Inforiau.co - Konvensi Humas 4.0 mengeluarkan lima poin rekomendasi yang nantinya bisa dijadikan sebagai acuan untuk praktisi Humas di berbagai lintas sektor industri di Indonesia. Mulai dari pemerintah, swasta dan organisasi kelembagaan.

Seperti disampaikan ketua Umum BPP Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) Agung Laksamana dalam siaran persnya, Selasa (11/12/2018).

1. Karakter

Humas 4.0 harus memiliki karakter yang adaptif, wawasan global, kreatif, digital, semangat terus belajar (contious learning) , speed dan responsive dan punya agenda setting. Selain itu humas juga harus mengedepankan sikap membela kepentingan NKRI. Ini penting untuk melihat sejauh mana integritas para praktisi humas di Indonesia.

2. Kolaborasi

Humas 4.0 harus memiliki spirit kolaborasi yaitu komunikasi strategis yang dibangun antar lembaga, tidak boleh lagi ego sektoral.

3. Kebijakan

Khusus untuk humas pemerintah, perlu ada reposisi peran humas secara tepat sehingga humas bisa bekerja lebih efektif dan tepat sasaran. Pemerintah diharapkan membuat regulasi yang mengikuti perkembangan jaman.

4. Kompetensi

Untuk mendukung Roadmap Making Indonesia 4.0, Perhumas akan meluncurkan akreditasi humas 4.0 dimana nantinya semua humas harus memiliki standart kemampuan soft skill berbasis digital. Pemerintah diharapkan mewajibkan para praktisi humasnya untuk mengambil sertifikasi tersebut agar humas memiliki kompetensi yang memiliki daya saing yang kuat.

5. Kode Etik Kehumasan

Kode etik Perhumas harus segera direvisi menjadi kode etik humas 4.0 sehingga humas memiliki komitmen dan integritas tinggi terhadap pekerjaan yang dijalankannya.


Terang Agung, 5 rekomendasi ini kalau dianalogikan seperti softwarenya, chipnya itu didalam harus merah putih NKRI. "Jadi Humas 4.0 wajib memiliki karakter yang adaptif, global mindset, kreatif, faham digital, continues learning, speed dan responsive, memiliki agenda setting dan kolaboratif serta tidak ego sektoral. ”, ujar Agung.

Dalam konferensi pers yang digelar Perhumas di acara Konvensi Humas 4.0, ketua Panitia Konvensi Humas 4.0, Benny Butarbutar, juga menyampaikan pada dasarnya rekomendasi ini merupakan hasil pemikiran panjang dari Perhumas dan sejumlah lembaga dari berbagai industri baik dari pemerintah dan swasta.

"Jika Humas Indonesia tidak segera bertransformasi maka momentum untuk memanfaatkan 40 persen kinerja humas yang tergantikan oleh artificial intelligent akan terbuang sia-sia. Benny berharap konvensi ini bisa membuka pandangan humas di segala sektor untuk terus meningkatkan kualitasnya," katanya.

Tambahnya, Generasi 4.0 ini merupakan tantangan yang harus kita hadapi khususnya untuk praktisi Humas. Karena ke depan Humas bukan lagi orang yang ada dibelakang, tetapi justru humas harus berada di depan menentukan strategi apa saja yang harus diterapkan agar kepentingan lembaganya tercapai.

"Membangun citra dan reputasi di jaman yang sudah serba teknologi bukan perkara mudah. Itu mengapa rekomendasi ini bisa menjadi panduan bagi kita semua untuk menjawab tantangan humas di masa depan," paparnya.

Rekomendasi Humas 4.0 yang dibuat oleh Perhumas langsung diberikan ke perwakilan masing-masing stakeholder diantara Humas pemerintah yang diwakilkan oleh Ani Natalia, Kasubdit Humas Dirjen Pajak dan Boy Kelana Subroto sebagai perwakilan dari Humas swasta. Dengan lima rekomendasi ini, diharapkan ke depan semua lembaga dan perusahaan di Indonesia bisa berkolaborasi dengan baik dalam memajukan dan mempertahankan citra dan reputasi Indonesia di tingkat internasional. Rls/Ir

KOMENTAR