Wako Setujui Anggaran Operasional Bus Air Senapelan

Senin, 18 April 2016 09:32:02 1039
Wako Setujui Anggaran Operasional Bus Air Senapelan
Bus Air Senapelan saat berandar di pelabuhan Sei Duku beberapa waktu lalu.

Pekanbaru, Inforiau – Wali Kota Pekanbaru, Dr Firdaus MT menyetujui adanya anggaran subsidi untuk operasional Bus Air bantuan Kementerian Perhubungan RI. Bus Air bernama Senapelan ini terancam mangkrak lagi karena biaya operasional lebih besar dari penjualan tiket penumpang.

Selama ini bus air yang melayani rute Okura, Melebung ke pelabuhan Sei Duku ini dikelola oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kota Pekanbaru. "Baik bus air maupun bus darat (TMP) itu kita berikan subsidi. Kalau kita harapkan dari pendapatan penjualan tiket saja, tidak bisa,"kata Firdaus akhir pekan kemarin.

Firdaus mengklaim, seluruh angkutan umum massal yang dikelola oleh pemerintah tidak bisa lepas dari suntikan dana subsidi. Bahkan di negara maju sekalipun angkutan umum massalnya juga diklaim ‘menyusu’ ke anggaran pemerintah.

Menurut dia, angkutan umum massal milik pemerintah yang ada di tengah masyarakat merupakan salah satu bentuk pelayanan pemerintah kepada masyarakat. Sehingga harus disubsidi agar masyarakat tidak terbebani.

"Yang namanya kendaraan angkutan umum massal di seluruh dunia ini itu bagian dari pelayanan pemerintah yang mesti disubsidi. Tidak ada negara di dunia ini yang bus angkutan umumnya bisa mandiri. Pasti mengandalkan subsidi, sekalipun di negara kaya,"sebutnya.

Seperti diketahui, keberadaan Bus Air Senapelan ternyata masih jauh dari harapan. Bus air bantuan Kementerian Perhubungan RI dengan anggaran sebesar Rp2,2 miliar ini hanya beroprasi tiga bulan saja pasca diluncurkan Kamis 29 Oktober 2015 lalu.

Setelah tiga bulan beroperasi bus air yang digadang-gadangkan sebagai transportasi air yang murah dan nyaman ini kembali diparkirkan.

Kepala UPTD Pengelolaan Angkutan Perkotaan (PAP) Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kota Pekanbaru, Wisnu Haryanto, saat dikonfirmasi wartawan, membenarkan jika bus air tersebut selama sebulan belakangan ini tidak beroperasi melayani penumpang.

"Kalau tidak ada anggaranya gimana mau jalan. Karena hasil evaluasi kita selama tiga bulan beroperasi ternyata hasilnya tidak optimal, karena biaya operasionalnya besar sekali,"katanya. IR86/TPC

KOMENTAR