Saya Bukan Santri Mileneal

Senin, 22 Oktober 2018 10:37:07 1095
Saya Bukan Santri Mileneal
Saidul Tombang

Hari santri nasional? Bersarung, berkopiah, bersorban, selalu muhadhoroh, sering mudzakarah, tiap hari belajar kitab gundul tinggal di asrama, hidup prihatin, bangun jauh sebelum subuh, tidur jelang tengah malam, dan sedikit nakal.

Saya nyantri di pondok pesantren islamic center alhidayah kampar. Tamat sampai kelas tujuh di tahun 1994. Kata orang, kalau tamat kelas tujuh itu pastilah jago baca kitab kuning, ceramah di masjid, layak diberi gelar abuya.

Ada 5 pengakuan yang selalu saya catat:

1. Saya termasuk santri paling tiny alias kecil. Kami sering memberi gelar pendek padek bulek. Saya sering digelari unyil. Badan saya baru tumbuh setelah kelas tiga di pondok pesantren.

2. Saya pernah hampir membakar asrama. Saat itu saya baru habis dikhitan (saya khitan saat duduk di kelas dua pesantren) dan kami memang masak sendiri dengan kompor minyak. Karena kondisi si unyil kecil masih sekarat dan tetap harus masak, ya kejadianlah kebakaran itu.

3. Kerah baju saya pernah ditarik Abuya KH Bachtiar Daud, pendiri dan pimpinan pondok karena mengunyah permen saat belajar. Tapi tak apalah, karena yang lain pernah juga ditampar. Hehehe... karena sikap tegas abuya dan guru itulah santrinya jadi 'orang'.

4. Pernah lihat orang tertidur sambil sholat? Di masa kami banyak. Begitu i'tidal di rokaat kedua, ada saja yang tak ikut sujud sampai orang salam. Rupanya dia menyandar ke dinding masjid dan tertidur tegak. Saya tak pernah. Kalau saya, paling-paling malas mandi pagi.

5. Saya adalah penulis surat cinta langganan. Banyak di antara santri yang minta buatkan surat cinta kepada santriwati. Celakanya, si santriwati yang 'ditembak' juga minta dibuatkan balasan surat cinta yang saya buat. Hehehe... masa-masa itu, mendapat sepucuk surat cinta seperti mendapat gunung emas. Senangnya bukan main. Hubungan cinta-cintaan memang hanya dilakukan melalui sepucuk surat.

Bagi saya, sisi lain kehidupan santri adalah kenakalan yang asyik. Kenangan yang layak disenyumi sepanjang masa!

SAIDUL TOMBANG
Caleg DPRD Riau
Nomor Urut.5
Daerah Pemilihan Kabupaten Kampar

KOMENTAR